Matahari dalam Perspektif Sains dan Al-Qur'an

Anisa Nur Afida, yuberti yuberti, Mukarramah Mustari

Abstract


Abstract: This study aims to determine the function of the sun in the perspective of science and al-Qur'an . The research method used is qualitative research methods with the type of research library (Library Research). This research applies data analysis technique of Milles and Huberman model, with steps: 1) data reduction; 2) data display; 3) verification. The result of this research is, the theories that science explain related to the function of the sun in accordance with what is also described in the Qur'an. Science explains that the sun as the greatest source of light for the earth can produce its own energy. This is explained in the Qur'an that the sun is described as siraj and dhiya' which means sunlight is sourced from itself, as the center of the solar system is not static but also moves this matter in the Qur'an explained in QS Yāsin verse 38, besides science and the Qur'an also equally explain that the sun can be made as a calculation of time.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi matahari dalam perspektif sains dan al-Qur’an..Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian pustaka (Library Research). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Milles dan Huberman, dengan langkah-langkah: 1) reduksi data; 2) display data; 3) verifikasi. Hasil dari penelitian ini yaitu, teori-teori yang sains jelaskan berkaitan dengan fungsi matahari sesuai dengan apa yang juga di jelaskan dalam al-Qur’an. Sains menjelaskan bahwa matahari sebagai sumber energi cahaya terbesar bagi bumi dapat menghasilkan energinya sendiri hal ini dijelaskan dalam al-Qur’an bahwa matahari dideskripsikan sebagai siraj dan dhiya’yang berarti sinar matahari bersumber dari dirinya sendiri, sebagai pusat tata surya matahari tidaklah statis melainkan juga bergerak hal ini dalam al-Qur’an di jelaskan dalam QS Yāsin ayat 38, selain itu sains dan al-Qur’an juga sama-sama menjelaskan bahwa matahari  dapat di jadikan sebagai perhitungan waktu serta petunjuk dari bayang-bayang.

Keywords


Al-Qur’an; matahari; sains

Full Text:

PDF

References


Abdullah, R. (2015). Benarkah Matahari Mengelilingi Bumi? Jakarta: Erlangga.

Admiranto, A. G. (2009). Menjelajahi Tata Surya. Yogyakarta: PT Kanisius.

Afifudin, F., & Hananto, F. S. (2012). Optimalisasi Tegangan Keluaran Dari Solar Cell Menggunakan Lensa Pemfokus Cahaya Matahari. Jurnal Nutrino, 4(2).

Ahmad, Y. A.-H. (2009). Enslikopedia Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah Jilid 4. Jakarta: PT Kharisma Ilmu.

Firdaus, T., & Sinensis, R. (2017). Perdebatan Paradigma Teori Revolusi : Matahari atau Bumi Sebagai Pusat Tata Surya ? Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Science, IX(1).

Furqan, A. (2002). Islam Untuk Disiplin Ilmu Astronomi. Jakarta: Departemen Agama RI.

Hambali, S. (2013). Astronomi Islam dan Teori Heliocentris Nicolaus Copernicus. Jurnal Pemikiran Hukum Islam: Al-Ahkam, 23(2).

Harahap, A. A. (2017). Kebenaran Al Qur’an dan Hadits Dari Sudut Pandang Fisika Sains. Axiom, VI(2).

Hasan, M. (2015). Benda Astronomi Dalam Al-Quran Dari Perspektif Sains. Teologia, 26(1).

Hawking, S. W. (2016). Teori Segala Sesuatu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandar. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikandan Sosial. Jakarta: Referensi.

Kaelan. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma.

Marpaung, W. (2015). Pengantar Ilmu Falak. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

Mufid, F. (2013). Diskursus Tentang Benda-Benda Angkasa Luar Menurut Mufassir dan Astronom. Hermeneutik, 7(1).

Rahmawati. (2017). The Journey of Isra’ and Mi’raj in Quran and Science Perspective. Ar Raniry, International Journal of Islamic Studies, 4(2).

RI, D. A. (2010a). Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid 4. Jakarta: Lentera Abadi.

RI, D. A. (2010b). Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid 8. Jakarta: Lentera Abadi.

Shihab, M. Q. (2006a). Tafsir Al-Misbah: Kesan, Pesan, dan Keserasian Al-Qur’an Volume 7. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (2006b). Tafsir Al-Misbah: Kesan, Pesan dan Keserasian Al-Qur’an Volume 15. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (2006c). Tafsir Al-Misbah: Kesan, Pesan dan Keserasian Al-Qur’an Volume 4. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (2006d). Tafsir Al-Misbah: Kesan, Pesar dan Keserasian Al-Qur’an Volume 9. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (2006e). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Volume 12. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Q. (2006f). Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan Keserasian Al-Qur’an Volume 14. Jakarta: Lentera Hati.

Thayyarah, N. (2013). Buku Pintar Sains Dalam Al-Qur’an. Jakarta: Zaman.

Yuberti. (2016). Ketidakpastian Usia Dunia (Kilasan Kaji Konsep Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa). Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1).

Yusuf, M. as-S., Durrah, A., & Hatim, M. A. Q. (2007). Enslikopedia Metodologi Al-Qur’an Jiilid 4. Jakarta: PT Kalam Publika.

Zed, M. (2017). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/ijsme.v2i1.3970

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Unit Riset dan Publikasi Ilmiah FTK UIN Raden Intan Lampung

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License