KEBIJAKAN POLITIK MULTIKULTURAL DAN UPAYA MENCEGAH KONFLIK SOSIAL BERBAU SARA, BELAJAR KASUS WAYPANJI LAMPUNG SELATAN

M. Aqil Irham

Abstract


Abstrak

 

  Konflik sosial berbau SARA sering terjadi di Indonesia. Menurut para ahli  hal ini karena negeri ini dihuni berbagai suku, agama, budaya, bahasa yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik oleh karena persoalan sepele seperti kasus Sidomulyo dan Waypanji Lampung Selatan. Akar penyebab konflik sosial beragam. Dari soal integrasi sosial antar kelompok yang belum selesai, prejudice atau kecurigaan, antar kelompok, pelabelan kurang baik pada kelompok lain, dan fanatisme kelompok yang berlebihan. Faktor lain, adalah ketidakadilan kebijakan politik yang dilakukan oleh para penguasa yang kurang memperhatikan aspek keragaman suku, agama, budaya yang ada. Atau dengan kata lain belum dijalankannya praktek politik multikultural, yang berusaha menghargai, memberi kesempatan yang sama kepada semua lapisan masyarakat untuk berkembang, berekpresi sesuai hak-hak azasi yang dimiliki. Dengan belajar pada kesalahan masa lalu, dan menjalankan politik multikultural, diharapkan kasus-kasus kekerasan sosial tidak terjadi lagi.

 

Kata Kunci: Kebijakan Politik Multikultural, Konflik dan Integrasi Sosial 


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Alo Liliweri, Prasangka dan Konflik : Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur ,LkiS, Yogyakarta, 2005.

Ahmad Suaedy, Legacy Gus Dur Dan Agenda Bangsa Indonesia, Taswirul Afkar, Edisi No. 30 Tahun,Jakarta, 2010.

Budi Santoso Budiman dan Oyos Suroso HN (peny), Merajut Jurnalisme Damai Di Lampung, Aliansi Jurnalis Independen, Bandar Lampung, 2012.

Bikhu Parekh, (terj) Rethinking Multiculturalism, Keragaman Budaya dan Teori Politik, Kanisius, Yogyakarta, 2008.

Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007.

Fitriyanti, Membangun Spiritualitas Keagamaan (Kasus Sidomulyo Lampung Selatan Membara), Direktorat Jendral Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementrian Agama RI, Jakarta, 2012.

Fisher, Simon dkk, Mengelola Konflik: Ketrampilan Dan Strategi Untuk Bertindak ,SMK Grafika Desa Grafika, Jakarta,2001.

Feibleman James K, Justice Law, and Culture, martinus Nijhof, Boston, 1985

Hartoyo, “Memutus mata rantai Konflik di Bumi lampung” dalam, Budi Santoso Budiman dan Oyos Soroso HN (peny), Merajut Jurnalisme damai di Lampung ,AJI, Bandar lampung, 2012.

Ikrar Nusa Bakti, Gus Dur Bapak Perdamaian dan Toleransi, dalam Effendi Choiri dkk (ed), Sejuta Gelar Untuk Gus Dur, Nawa Mulia Nusantara, Jakarta,2010.

Wahyu Sasongko, Reformasi Hukum Ekonomi: Studi Tentang Peran Hukum Yang bororentasi Pada kemakmuran rakyat, dalam Syafaruddin dkk (ed),“Menembus Arus Perspektif Reformasi dari lampung”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998.

Wikipedia. Org/wiki/multikulturalisme Azra, azyumardy, 2007, identitas dan krisis budaya, membangun multikulturalisme I




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/tps.v9i1.1571

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

All publications by Jurnal TAPIS [ISSN-p 0216-4396; ISSN-e 2655-6057 ] are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License