Acculturation in the Inheritance Law of the Dayak Ngaju Community

Syaikhu Syaikhu, Gusti Muzainah, Rabiatul Adawiyah

Abstract


The Dayak Community, as an agrarian community, respects and upholds the noble values of their ancestors. This value strongly affects their social and cultural system, including the customs and traditions of inheritance settlement. This research is descriptive-analytic using a phenomenology approach. The aim is to identify the uniqueness of the traditional heritage of the Ngaju Dayak tribe in Palangka Raya through the perspective of acculturation theory of culture and law. The study shows that the acculturation model that occurs in Palangka Raya is an adjustment model, in which the process of adjustment and adaptation of one culture to other cultures occurs without forming a new culture. In addition, this study also finds that the community kinship system influences the application of inheritance law among the Ngaju Dayak indigenous people, Palangka Raya, Central Kalimantan.


Keywords


Inheritance law, Dayak Ngaju’s Tradition, Law and Culture Acculturation

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman. ‘Lembaga Kedamangan di Kalimantan Tengah’, Legal Bureau Coordination Meeting with Heads of Legal Departments throughout the Province of Central Kalimantan and Ministry of Justice and Human Rights, Provincial Government of Kalimantan Central, Palangka Raya, 2002.

Ahmad, Ibrahim. ‘Menyelesaikan Sengketa Pembagian Harta Warisan Melalui Peran Kepala Desa’, Jurnal Legalitas, 5.1.

AS Pelu, Ibnu Elmi, and Jefry Tarantang. ‘Interkoneksi Nilai-Nilai Huma Betang Kalimantan Tengah dengan Pancasila’, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 14.2 (2018), 119 .

Bowen, John R. Islam, Law, and Equality in Indonesia: An Anthropology of Public Reasoning. Cambridge, UK; New York, NY: Cambridge University Press, 2003.

Fathoni, Abdurrahmat. Antropologi Sosial Budaya: Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Friedman, Laurence M. American Law: An Introduction, Second Edition, Hukum Negara Sebuah Pengantar, Terjemahan Wishnu Basuki. Jakarta: PT. Tatanusa, 1998.

Hasan, Ahmadi. Adat Badamai, Interaksi Hukum Islam dan Hukum Adat pada Masyarakat Banjar. Banjarmasin: Antasari Press, 2009.

Jamalie, Zulfa. ‘Akulturasi dan Kearifan Lokal dalam Tradisi Baayun Maulid pada Masyarakat Banjar’, El-Harakah, 16.2 (2014), 234 (p. 238) .

Lukito, Ratno. Hukum Sakral dan Hukum Sekuler; Studi Tentang Konflik dan Resolusi dalam Studi Hukum di Indonesia. Jakarta: Pustaka Alvabet, 2008.

Maresty, Era, and Z. Zamroni. ‘Analisis Nilai-Nilai Budaya Huma Betang dalam Pembinaan Persatuan Kesatuan Bangsa Siswa SMA di Kalimantan Tengah’, Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 4.1 (2017), 67–79 .

Muzainah, Gusti. Asas Kemanfaatan Tentang Kedudukan Perempuan dalam Hukum Waris Adat Masyarakat Banjar. Yogyakarta: Pustaka Akademika, 2016.

‘Perda Wali Kota Palangka Raya No. 6 Tahun 2018’, 2018.

Pelu, Ibnu Elmi Achmat Slamat, Ahmad Syaikhu, and Jefry Tarantang. ‘Tradisi Penyelesaian Sengketa Kewarisan Masyarakat Kalimantan Tengah (Studi Pada Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya)’, Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 13.2 (2019), 203–16 .

Pusat Bahasa (Indonesia), ed., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional: Balai Pustaka, 2001.

Rofiq, Ahmad. Fiqh Mawaris. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.

Riwut, Nila. Bawin Dayak Kedudukan, Fungsi, dan Peran Perempuan Dayak. Yogyakarta: NR Publishing, 2015.

Riwut, Tjilik. Maneser Panatan Tatu Hiang. Yogyakarta: Pusaka Lima, 2003.

Salim, Agus. Praktik Pembagian Waris Beda Agama dan Peranan Hukum Adat di Kalangan Etnis Dayak Kecamatan Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Kuala. Banjarmasin: IAIN Antasari Press, 2015.

Soekanto, Soerjono, and Soleman B Taneko. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Syarifuddin, Amir. Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau. Jakarta: Gunung Agung, 1984.

Sugangga, IGN. Hukum Waris Adat. Semarang: Universitas Diponogoro, 1995.

Supriyadi. ‘Pilihan Hukum Kewarisan dalam Masyarakat Pluralistik (Studi Komparasi Hukum Islam dan Hukum Perdata)’, Al-’Adalah, 12.3 (2015).

Usop, KMA M. Pakat Dayak: Sejarah Integrasi dan Jati Diri Masyarakat Dayak Daerah Kalimantan Tengah. Palangka Raya: YPK-BG, 1996.

Wahib, Ahmad Bunyan. ‘Reformasi Hukum Waris di Negara-Negara Muslim’, Asy-Syir’ah, Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, 48.1 (2014).

Widen, Kumpiady. ‘The Rise of Dayak Identities in Central Kalimantan’, in Borneo Studies in History, Society and Culture, ed. by Victor T. King, Zawawi Ibrahim, and Noor Hasharina Hassan, Asia in Transition. Singapore: Springer Singapore, 2017, IV, 273–82

.

Wihildi, Mantir Adat Dayak Kalimantan Tengah, 2020.

Yaswirman. Hukum Keluarga Adat dan Islam: Analisis Sejarah, Karakteristik, dan Prospeknya dalam Masyarakat Matrilineal Minangkabau, cet. 1. Padang: Andalas University Press, 2006.

Zaelani, Abdul Qodir. ‘Konsep Ta’aqquli dan Ta’abbudi dalam Konteks Hukum Keluarga Islam’, Asas: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 6.1 (2014), pp. 46-56.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/adalah.v18i1.8377

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 AL-'ADALAH

Creative Commons License

Al-'Adalah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.