Ketidakpastian Usia Dunia (Kilasan Kaji Konsep Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa)

Yuberti Yuberti

Abstract


This paper is a review of a book entitled diversity and cultural differences and cross religion in human history. With the current knowledge, the length of human life on our planet named Earth, can be expected, when, how it goes, and how an event can be reconstructed for the time being. When humans first started there, breeding, hunting animals in the forest, growing wheat or rice, raising cattle or goats, build villages, cities, establish a state, and gave birth to civilization, all can be described in various fields of science, including the science of history, which assisted by anthropology, biology, chemistry, physics and other sciences, to see evidence of the past in ruins, fossils, manuscripts and inscriptions pursue this statement to discuss the past. Historians assisted experts other fields of science, able to predict when an event occurred, how the story goes, begins and ends, an ancient kingdom in the past, the findings temple tradition religion of the past is gone, the currency prevailing in the society a few centuries ago , a technology developed communities that were already extinct, and also religions that have been passed and no longer followed.

Tulisan ini merupakan review atas buku yang berjudul keragaman dan perbedaan budaya dan agama dalam lintas sejarah manusia. Dengan pengetahuan saat ini, lamanya manusia hidup di planet yang kita namai bumi, bisa diperkirakan, kapan, bagaimana perkembangannya, dan bagaimana sebuah kejadian bisa direkonstruksi ulang untuk saat ini. Kapan manusia pertama mulai ada, berkembang biak, berburu binatang di hutan, menanam gandum atau padi, membesarkan sapi atau kambing, membangun desa, kota, mendirikan negara, dan melahirkan peradaban, semua bisa dijelaskan dengan berbagai bidang ilmu, diantaranya adalah ilmu sejarah, yang dibantu dengan antropologi, biologi, kimia, fisika dan ilmu lain, untuk melihat bukti masa lalu berupa reruntuhan, fosil, manuskrip, dan prasasti yang menekuni pernyataan ini untuk membahas masa lalu. Ahli sejarah dibantu ahli bidang ilmu lainnya, mampu  memperkirakan kapan terjadi suatu peristiwa, bagaimana jalan ceritanya, berawal dan berakhir, sebuah kerajaan kuno di masa lalu, temuan candi bertradisi agama masa lalu yang sudah hilang, mata uang yang berlaku di masyarakat beberapa abad yang lalu, teknologi yang dikembangkan masyarakat yang sudah punah, dan juga agama-agama yang telah berlalu dan tidak ada lagi pengikutnya.



Keywords


Kaji Konsep; IPBA; pengetahuan usia dunia

Full Text:

Untitled

References


Achenbach. (2008). The God Particle. National Geographic. Retrieved from http://ngm.nationalgeographic.com./2008/03/god-article/archenbach-text/2

Al-Ghazzaliyy. (1996). A Study In Islamic Epistemology. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Al-Makin. (2014). Sharing The Concept Of God Among Trading Prodhetts: Reading The Poems Attribute to Umayya B. Abi Salt. In Religius and Trade: Religius Formation, Transformation and Cross-Culture Exchange Between East and West. Leiden: Brill.

Al-Makin. (2016). Keragaman dan Perbedaan Budaya dan Agama Lintas Sejarah Manusia (1st ed.). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: SUKA-Press.

Bilsborough, A. (2000). Chronology, Variability and Evolution in Homo erectus. Variability and Evolution, 8, 5–30. Retrieved from scopus

Bluvshtein, M., Belangee, S., & Haugen, D. (2015). Adler ’ s Unlimited Universe Editors ’ Notes Adler ’ s Unlimited Universe, 71(2), 89–101.

Carroll, S. B. (2003). Genetics and the making of Homo sapiens. Nature, 422(6934), 849–857. https://doi.org/10.1038/nature01495

Dedy Kurniawan, S. (2011). Biografi Galileo Galilei. Journal of Chemical Information and Modeling, 1–4. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Hawking, S. (2001). A Brief History of Time, 1–7.

Jamrudin, A. (2010). Konsep Alam Semesta, XVI(2), 136–151.

Khasinah, S. (2011). MENGGUNAKAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR: Suatu kajian menurut perspektif Islam. Jurnal Ilmiah Didaktika, 11(2), 303–318. Retrieved from http://pustaka.jurnaldidaktika.org/index.php/jdidaktika/article/view/37

Mcmillen, B. B. (2014). An Evolutionary Journey to the Modern Brain of Homo Sapiens, 1–37.

Nalayini Brito, A. A. S. M. (2014). Mataiki:“Cluster of Little Eyes.” Society Journal, 2–5.

Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33–47. Retrieved from http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/viewFile/2616/2171

Pomarède, D., Courtois, H. M., Hoffman, Y., & Tully, R. B. (2014). Cosmography with SDvision. Astronomical Data Analysis Software and Systems XXIII, 1–2. Retrieved from http://adsabs.harvard.edu/abs/2014ASPC..485..261P

R. Brent, T., Helene, C., Yehuda, H., & Daniel, P. (2014). The Laniakea Supercluster Of Galaxies. Nature, 513, 71–73. https://doi.org/10.1038/nature13674

Robert M, H. (n.d.). Understanding Climate ’ S Influence. National Research Council Of The National Academies. Washington, D.C: The National Academies Press.

Schoenemann, P. T. (2013). Hominid Brain Evolution. A Companion to Paleoanthropology. https://doi.org/10.1002/9781118332344.ch8

Slamet Hambali. (2013). Astronomi Islam dan Teori Heliocentris Nicolaus Copernicus. Jurnal Pemikiran Hukum Islam, 23(2), 225–236.

Sujud, S., & Jati, P. (2013). PRASEJARAH INDONESIA : Tinjauan Kronologi dan Morfologi. Sejarah Dan Budaya, 7(2), 20–30.

Thaler, R. H. (2000). From Homo Economicus to Homo Sapiens. Journal of Economic Perspectives, 14(1), 133–141. https://doi.org/10.1257/jep.14.1.133

Wahyudani, Z., Raihanah, D. A. N., & Azahari, H. J. (2015). Perubahan Sosial dan Kaitannya dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 14(2), 21–44.

Wilding, N. (2011). Galileo and the stain of time. California Italian Studies, 2(1), 1–24. Retrieved from http://escholarship.org/uc/item/7rh9r96p

Zeitoun, V., Détroit Florent, F., Grimaud-Hervé, D., & Widianto, H. (2010). Solo man in question: Convergent views to split Indonesian Homo erectus in two categories. Quaternary International, 223–224, 281–292. https://doi.org/10.1016/j.quaint.2010.01.018




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/jipfalbiruni.v5i1.111

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

Jurnal ilmiah pendidikan fisika Al-Biruni is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.