Penafsiran Masa Sahabat: Di antara Perbedaan Pemahaman dan Perpecahan Umat

Mohammad Aristo Sadewa

Abstract


Abstract

This paper aims to trace the history of the development of interpretation in the time of the Companions. This research uses a comparative-descriptive method with a qualitative approach. So it can be concluded that the development of the interpretation of the Companions period cannot be separated from the different conditions of the Companions in understanding the Qur'an. In addition, at that time there was also a division among the friends. The differences in understanding and division of the people have implications for the interpretation carried out. Differences in understanding do not have such a big impact, while the division of the ummah has a very big impact on interpretation. The division of the ummah which resulted in the emergence of distorted interpretations under the pretext of justifying their sect. The sources of interpretation carried out are the Qur'an, Hadith, Ijtihad, and Ahl-Kitab.

 

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk melacak sejarah perkembangan tafsir di masa sahabat. Penelitian ini menggunakan metode komparatif-deskriptif dengan pendekatan kulitatif.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan penafsiran masa sahabat tidak terlepas dari kondisi sahabat yang berbeda dalam memahami al-Qur’an. Ditambah lagi pada saat itu muncul juga sebuah perpecahan di antara para sahabat. Dari perbedaan pemahaman dan perpecahan umat tersebut berimplikasi kepada penafsiran yang dilakukan. Perbedaan pemahaman tidak berdampak begitu besar, sedangkan perpecahan umat dampaknya begitu besar bagi penafsiran. Perpecahan umat yang mengakibatkan munculnya penafsiran yang menyeleweng dengan dalih untuk menjustifikasi alirannya. Sumber-sumber penafsiran yang dilakukan ialah dengan al-Qur’an, Hadits, Ijtihad, dan Ahl-Kitab.

Kata Kunci: Perbedaan Pemahaman; Perpecahan Umat; Tafsir Sahabat.


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Adib, Noblana. “Faktor-Faktor Penyebab Penyimpangan dalam Penafsiran Al-Quran.” MAWA’IZH: JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN 8, no. 1 (1 Juli 2017): 1–30. https://doi.org/10.32923/maw.v8i1.694.

Ali Ash Shabuni, Muhammad. Al-Tibyan fi Ulum Qur’an. Beirut: Dar al-Irsyad, 1970.

Hasbi As-Siddieqy. Sejarah Ilmu al-Qur’an. Jakarta: Buan Bintang, 1994.

Idris, Syarif. “SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU TAFSIR.” TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan 3, no. 2 (4 Oktober 2019): 174–87. https://doi.org/10.52266/tadjid.v3i2.294.

Mahmud Basuni Faudah. At-Tafsir wa Manahijuh. Kairo Mesir: Mathba’ah Al-Amanah, 1977.

Manna’ Khalil Al-Qattan, terj. Mudzakir AS. Mabahis Fi ‘Ulumil Qur’an. Cet, 17. Bogor: Litera Antar Nusa, 2016.

Miswar, Andi. “PERKEMBANGAN TAFSIR AL-QUR’AN PADA MASA SAHABAT,” no. 2 (t.t.): 18.

Muhammad Husain Adz-Dzahabi. al-Tafsir wa al-Mufassirun. 1. Kairo: Dar al-Kutub al-Haditsah, 1986.

Musa Syahin Lasyin. al-Laali al-Hisan fi Ulum al-Qur’an. Dar At-Ta’lif: Mesir, 1968.

Said Aqil Husain Al Munawwir. Al-Qur’an Membangun Tradisi Keshalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Press, 2004.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/al-dzikra.v15i2.10014

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Mohammad Aristo Mohammad Aristo Sadewa

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0

    

Al-Dzikra [ISSN: 1978-0893, e-ISSN: 2714-7916] published by Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Office: Gedung Dekanat Lama Lt. 2, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, KP. 34513. Website: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-dzikra/index, email: aldzikra@radenintan.ac.id

Creative Commons License
Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan al-Hadits is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.