SEKULARISASI DI INDONESIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSEP KENEGARAAN

Suhandi Suhandi

Abstract


Sekulerisme, merupakan hal yang menunjukan sesuatu yang bersifat keduniawian, sesuatu yang dilawankan dengan selain dunia atau spiritual, dengan kata lain sekuler berarti pemisahan antara dunia dan agama, masalah dunia tetap dijadikan masalah dunia dan masalah spiritual (agama) tetap dijadikan masalah agama. Dengan demikian sekuler adalah sifat melepaskan dunia ini dari agama. Untuk itu diperlukan suatu proses, dan proses ini disebut sekulerisasi. Indonesia sebagai negara yang pluralistik, pada satu sisi memiliki penduduk muslim yang mayoritas meskipun agama lain tumbuh dan berkembang secara dinamis di bumi nusantara ini. Namun di sisi yang lain penegakkan islam sebagai dasar negara sangat sulit untuk diwujudkan. Dalam sejarah Indonesia pemikiran-pemikiran para tokoh Islam untuk menjadikan Islam sebagai azaz negara telah diwacanakan pada awal kemerdekaan Indonesia. Sehingga terjadi polemik yang panjang antara M Natsir dengan Soekarno. Perdebatan ini kemudian berkepanjangan pada siding-sidang kenegaraan yang berimplikasi pada penataan konsep kenegaraan. Sehingga pada tatanan praktis melahirkan konsep kenegaraan yang sekular dimana Islam tidak dijadikan sebagai azas utama dalam penataan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Full Text:

PDF

References


John L. Esposito (ed), Dinamika Kebangkitan Islam: Watak, Proses dan Tantangan, Rajawali Pers, Jakarta, 1987. Dawam Raharjo, Intelektual Intelegensia Dan Perilaku Politik Bangsa, Mizan, Bandung, 1993. Harvey Cox, The Secular City, New York, The Macmillan Company, 1966. Syahrin Harahap, Al-Qur 'an Dan Sekularisasi, PT. Tara Wacana, Yogya, 1994. Dr. Yusuf Qaradhawy, Sekular Ekstrim, Terjemah Nabhani Idris, Pustaka al-Kautsar, Jakarta Timur, 2000. Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Jilid 5, Ichtiar Baru-Hoeve, Jakarta, 1984. Ismail al-Kilany, dalam Sekularisme: Upaya Memisahkan Agama dari Negara, Penerjemah Kathur Suhardi, Pustaka al-Kautsar, Jakarta Timur, 1992. Mark Juergensmeyer, Menentang Negara Sekular, Penerjemah Noorhaidi, Mizan, Bandung, 1998. Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Kanisius, Yogyakarta, 1983. James Hastings (ed). Encyclopedia of Relligion and Ethic, Vol. XI, Charles Scribner' simbol-simbol Sons [s.a.]. New York. Imam Munawwir, Kebangkitan Islam Dan Tantangan-Tantangan Yang Dihadap Dari Masa KE 5 Masa, PT, Bina Ilmu, Surabaya, 1984. Marshall G.S. Hudgeston The Venture of Islam, Vol. 3. The University of Chicago Press, Chicago, 1974. Muhammad al-Bahy, Islam Dan Sekularisme: Antara Cinta Dan Kenyataan, Terjemah Hadi Mulyo, Ramadhani, Solo, 1988. Rifyal Karya sastra'bah, "Polemik Hubungan Islam Dengan Negara", dalam Negara Sekuler dalam Polemik, Putra Berdikari Bangsa, Jakarta, 2000. Peter L. Berger, Kabar Angin Dari langit, Terjemah J.B. Sudarmanto, LP3ES, Jakarta, 1991. Abdurrahmana Wahid, Mengurai Hubungan Agama Dan Negara, PT. Grasindo, Jakarta, 1999.

Soekarno, Di Bawah Bendera Revolusi, Jilid I, Panitia Penerbit, Jakarta, 1965. Bahtiar Effendy, Islam Dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktek Politik Islam Di Indonesia, Paramadina, Jakarta, 1998. Deliar Noer, Gerakan Modem Islam di Indonesia 1900-1942. LP3ES, Jakarta. Mohammad Natsir, Persatuan Agama Dan Negara, Capita Selecta, Bulan Bintang, Jakarta, 1973. Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta 1945, Pustaka Perpustakaan Salman ITB, Bandung, 1981. Deliar Noer, Partai Islam Di Pentas Nasional 1945-1965, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1987. Nurcholois Madjid, Islam, Kemoderenan Dan Keindonesiaan, Mizan, Bandung,1987. M. Natsir Tamara, Sejarah Politik Islam Orde Baru, Prisma No. 51, 1988.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/ajsla.v7i2.508

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.