TASAWUF, ILMU KALAM, DAN FILSAFAT ISLAM (Suatu Tinjauan Sejarah Tentang Hubungan Ketiganya)

Andi Eka Putra

Abstract


Tasawuf seringkali dibedakan dan dipisahkan dengan ilmu kalam dan filsafat dalam studi-studi pemikiran keislaman, seolah-olah ketiganya tidak memiliki hubungan dan relasi kesejarahaan. Padahal pada mulanya, tasawuf hampir tidakdapat dipisahkan dengan ilmu kalam dan filsafat karena ketiganya menyatu, tumpang-tindih. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam terletak pada pembahasan tentang kebenaran. Dalam tasawuf, hakikat kebenaran berupa tersingkapnya (kasyaf) Kebenaran Sejati (Allah) melalui mata hati. Tasawuf menemukan kebenaran dengan melewati beberapa jalan atau maqam. Sedangkan kebenaran dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran ajaran agama melalui penalaran akal-budi, yang kemudian dirujukkan kepada nash al-Qur'an dan Hadis. Pada ilmu kalam ditemukan pembahasan iman dan definisinya, kekufuran dan manifestasinya, serta kemunafikan dan batasannya. Sementara pada ilmu tasawuf ditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakan keyakinan dan ketentraman. Sementara hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu filsafat terletak pada soal pencarian hakikat. Tasawuf adalah pencarian jalan ruhani, kebersatuan dengan kebenaran mutlak dan pengetahuan mistik menurut jalan dan sunnah. Sedangkan filsafat tidak dimaksudkan hanya filsafah peripatetik yang rasionalistik, tetapi seluruh mazhab intelektual dalam kultur Islam yang telah berusaha mencapai pengetahuan mengenai sebab awal melalui daya intelek. Filsafat terdiri dari filsafat diskursif (bahtsi) maupun intelek intuitif (dzawqi), yang sebetulnya sama dengan ajaran dalam tasawuf falsafi.

Full Text:

PDF

References


Abuddin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001 Basrawi Anwar, Antara Tasawuf dan Ilmu Kalam: Suatu Tinjauan Sejarah, Pustaka Hidayah, Jakarta, 1992 Endang Saefuddin Anshori, Ilmu Filsafat dan Agama, PT Bina Ilmu Offst, Surabaya, 1987 Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah dan Analisa Perbandingan, UI-Press, Jakarta,1986 Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme Dalam Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1973 Husen Shahab, “Mazhab Tasawuf Perspektif Ahlul Bait”, dalam Sukardi (ed), Kuliah-kuliah Tasawuf, Pustaka Hidayah, Bandung, 2000 Said Aqil Siradj, “Tasawuf Sebagai Manifestasi Nilai Spiritualitas Islam dalam Sejarah”, dalam Ahmad Najib Burhani (ed), Manusia Modern Mendamba Allah: Renungan Tasawuf Positif , IIMAN bekerjasama dengan Al-Hikmah, Jakarta Titus Burckhardt, Mengenal Ajaran Kaum Sufi, terj. Azyumardi Azra dan Bachtiar Effendi, Pustaka Jaya, Jakarta M. Amin Abdullah, Falsafah Kalam Di Era Posmodernisme, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1995 M.M. Syarif (Ed), Para Filosof Muslim, Mizan, Bandung, Cet. Ke-IV, 1992 Murthada Muthahhari, “Manazil dan Maqamat Dalam irfan”, dalam Jurnal Al-Hikmah No. 13 Edisi April-Juni, Bandung, 1994 Mustafa Zuhri, Kunci Memaham Tasawuf, Bina Ilmu, Surabaya, 1995




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/ajsla.v7i2.509

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.