PARADIGMA INTEGRASI SAINS DAN AGAMA UPAYA TRANSFORMASI IAIN LAMPUNG KEARAH UIN

Abdul Aziz

Abstract


Menghadapi dunia modern yang mendikotomikan antara sains dan agama beberapa perguruan tinggi mencari model pilihan dalam pengembangan keilmuan kajian keislaman. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga mengambil bentuk Interkoneksitas sebagai trade-mark keilmuan pasca konversi, paradigma integratifinterkonektif yang dipandang sebagai cultural identity yang membedakan UIN dengan perguruan tinggi lainnya. Sedangkan UIN Jakarta Menggagas konsep Integrasi dengan varian, Keilmuan, Keislaman, Keindonesiaan. Dalam pengertian ini, kedua institusi ini bukan sebagai perguruan tinggi umum yang terlepas dari ilmu-ilmu keislaman, seperti UGM dan semacamnya; juga bukan sebagai perguruan tinggi agama yang tidak mengakomodir ilmu-ilmu umum, seperti IAIN sebelumnya. Demikian pula, keduanya bukan perguruan tinggi yang sekedar menginterkoneksikan atau mengintegrasikan ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu keislaman melalui pembentukan fakultas agama dan fakultas umum, seperti UII, dan semacamnya. UIN, sebagaimana dapat dipahami dalam grand design UIN, adalah perguruan tinggi Islam yang mengintegrasikan atau menginterkoneksikan ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu umum pada tataran keilmuan, bukan sekedar menghadirkan program studi umum atau mata kuliah umum berdampingan dengan program studi agama. Pola pengintegrasian atau penginterkoneksian semacam ini justeru sebaliknya bersifat dikotomis. IAIN Lampung, jika ingin melakukan upaya transformasi kearah UIN tentunya haruslah memiliki gagasan seperti kedua pendahulunya tersebut.

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M. Amin, 2004, ”Etika Tauhidik Sebagai Dasar Kesatuan Epistemologi Keilmuan Umum dan Agama [Dari Paradigma Positivistik-Sekjularistik ke Arah Teoantroposentrik-Integralistik)”, dalam M.Amin Abdullah, dkk., Integrasi Sains Islam Mempertemukan Epistemologi Islam dan Sains (Pilar Relegia dan SUKA Press), Yogyakarta. Al-Biruni, 1374 H, al-Jamahir fi al-Jawahir, Teheran: Syirkat al-Nasyr al-Ilm wa al-Tsaqafah. AbuSulayman, AbdulHamid (2003) Islamization, Science, and Technology in The Crisis of the Muslim Mind. New Delhi: The Association of Muslim Scientists and Engineers.

Acikgenc, Alparslan (2003) Holisitic Approach to Scientific Traditions, Islam & Science: Journal of Islamic Perspective on Science, Volume 1, Juni 2003, Number 1 __________________ (2003) The Islamic Conception of Scientific, Journal Islam & Science, June, 2003. Al-Attas, Syed M. Naquib (1978) Islam and Scularism. Kuala Lumpur: Angkatan Muda Belia Islam Malaysia, ABIM __________________ (1980) The Concept of Education in Islam. Kuala Lumpur: Muslim Youth Movement of Malaysia. __________________ (1993) Islam and Secularism. Kuala Lumpur: ABIM, Petaling Jaya; 2nd impression, ISTAC. __________________ (1995) Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An Exposition of the Fundamental Element of the Worldview of Islam. Kuala Lumpur: ISTAC (International Institute of Islamic Thought and Civilization). Al-Faruqi, Isma'il Razi (1992) Al-Tauhid: Its Implications for Thought and Life. Virginia-USA: The International Institute of Islamic Thought. Anees, Munawwar Ahmad (1986) What Islamic sciences is Not, MAAS Journal of Islamic sciences 2 (1), Januari 1986, hal. 19-20. Azra, Azyumardi. (2003) IAIN di Tengah Paradigma Baru Perguruan Tinggi, Jurnal Inovasi Pendidikan Tinggi Agama Islam, Vol. VI/No. 02/2003 Barbour, Ian G. 2000, When Science Meets Relegion: Enemies, Strangers, or Partuers?, terj. E.R. Muhammad, 2002, Juru Bicara Tuhan antara Sains dan Agama, Mizan, Bandung. Bagir, Zainal Abidin, et al, 2005, Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi, Mizan, Bandung. Bakar, Osman (2003) Reformulating a Comprehensive Relationship Between Religion and Science: An Islamic Perspective, Islam & Science: Journal of Islamic Perspective on Science, Volume 1, Juni 2003, Number 1.

Bucaille, Maurice (1992) Bibel Qur'an dan Sains, diterjemahkan oleh A. Rasyidi.Jakarta: Bulan Bintang. Butt, Nasim (1996) Sains dan Masyarakat Islam. Bandung: Pustaka Hidayah. Dallal, Ahmad (1997) "Science, Medicine and Technology" in Esposito, J. (ed.), The Oxford History of Islam. London and New York: Oxford University Press. Francisco Budi Hardiman (1990) Kritik Ideologi: Pertautan Pengetahuan danKepentingan. Yogyakarta: Kanisius. Golshani, Mehdi, 2004, Issues in Islam and Science, Institute for Humanities and Cultural Studies (IHCS), Teheran, Iran, terj. Ahsin Muhammad, 2004, Melacak Jejak Tuhan dalam Sains, Tafsir Islami atas Sains, Mizan, Bandung. Hassan, Usman (2003) The Concept of Ilm and Knowledge in Islam. New Delhi: The Association of Muslim Scientists and Engineers. Haught, John F., 1995, Sccience and Religion: From Conflict to Conversation, Paulist Press, New York, Amerika, terj. Fransiskus Borgias, 2004, Perjumpaan Sains dan Agama, dari Konflik ke Dialog, Mizan, Bandung. Kamali, Mohammad Hashim (2003) Islam, Rationality and Science, Islam & Science: Journal of Islamic Perspective on Science, Volume 1, June 2003, Number 1 Kartanegara, Mulyadhi (2003) Menyibak Teori Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam. Bandung: Mizan __________________ (2005) Integrasi Ilmu: Sebuah Rekonstruksi Holistik. Bandung: Arasy (Mizan Group). Minhaji, Akh., 2004, ”Transformasi IAIN Menuju UIN, Sebuah Pengantar, dalam M.Amin Abdullah, dkk., Integrasi Sains Islam Mempertemukan Epistemologi Islam dan Sains , Pilar Relegia dan SUKA Press, Yogyakarta. Main, Roderick (2004) Religion, Science, and Synchronicity. UK: University of Essex. Maloney, M. (1993) Silent Strength: A Heideggerian Hermeneutics Analysis of the Story of Older Women. Atlanta: George State University.29




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/ajsla.v8i2.587

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.