MASA DEPAN PESANTREN PASCA UU 20/2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DAN PP 55/2007 TENTANG PENDIDIKAN AGAMA DANPENDIDIKAN KEAGAMAAN

Suparta Suparta

Abstract


THE FUTURE OF THE PESANTREN (BOARDING SCHOOLS) FOLLOWINGTHEENACTMENTOFNATIONALEDUCATION ACT   NO.   20/2003  AND   GOVERNMENT    REGULATION NO. 55/2007  ON RELIGIOUS EDUCATION.  The reformation movement   in   Indonesia,   including  in   education   sphere,   is reinforced   by  the   principles   of  democracy,  decentralization, justice,  and  human  rights.  In  the  national  education system, the  reform  is done  to  eliminate  discrimination, both  in public and private  educational  institutions,   as well as to  abolish  the dichotomy between religious education and general education. As the consequences of the enactment of National Education Act No. 20 / 2003, the elimination of discrimination  becomes a necessity. Given that one of the principles of educational democracy requires the involvement of all elements in policy making, the pesantren, as one element  of National Education  System,  is entitled  to be involved. This involvement will not only to absorb the aspirations of the boarding school, but also to encourage the growth of cooperation between the government and the pesantrencircles  in realizing the more qualified and dignified education.


Keywords


Boarding school; Religious Education; Islamic Education

References


Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi

Menuju Millenium Baru. Jakarta: Logos, 1999.

Azra, Azyumardi. Menteri-menteri Agama RI. Jakarta: INIS, PPIM, Balitbang Depag RI, 1998.

Bruinessen, Martin van. Kitab Kuning: Pesantren dan Tarekat.

Bandung: Penerbit Mizan, 1995.

Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 20 Tahun

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Jenderal Pendidikan Nasional, 2003.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan

Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES, 1995.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 dalam Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam departemen Agama RI, 2007.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press,

Lombard, Denis. Nusa Jawa Silang Budaya. Jilid III. Jakarta: Gramedia, 1997.

Madjid, Nurcholis. Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan.

Jakarta: Paramadina, 1997.

Maksum, Muhammad. Refleksi Pesantren: Otokritik dan Prospektif.

Jakarta: Ciputat Institue, 2007.

Pigeaud, Th. G. Th. Literature of Java: Descriptive List of Javanese

Manuscript. Jilid I. The Hauge: Martinus Nijhoff, 1967. Rahardjo, Dawam. Pergulatan Dunia Pesantren: Membangun

Dari Bawah. Jakarta: LP3ES, 1985.

Soemardjan, Selo. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Yogyakarta, UGM Press, 1981.

Taher, Elza Peldi. Demokratisasi Politik, Budaya, dan Ekonomi; Pengalaman Indonesia Masa Orde Baru. Jakarta: Paramadina, 1994.

Tim ICCE UIN Jakarta. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan

Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana, 2003.

Undang-Undang Republik Indoneia Nomor 10 Tahun 2004 tetang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Undang-undang Republik Indonesia No. 20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ziemek, Manfred. Pesantren dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M, 1983.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/ajsk.v14i1.654

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Analisis: Jurnal Studi Keislaman

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0

Analisis: Jurnal Studi Keislaman Indexed by:

    

   

   

 

ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman [p-ISSN: 2088-9046, e-ISSN:2502-3969] published by Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Office: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Jl. Letkol H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, INDONESIA, KP. 35131. Website: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis, email: analisis@radenintan.ac.id