Isolasi dan Identifikasi Jamur Entomopatogen Sebagai Kandidat Bioinsektisida Lalat Rumah (Muscadomestica)

Nofita Septiana, Emantis Rosa, Christina Nugroho Ekowati

Abstract


Lalat rumah (M. domestica) merupakan vektor mekanik berbagai penyakit oleh mikroba patogen antara lain Salmonella penyebab demam tifoid, Shigella penyebab disentri, dan E. coli penyebab diare. Pengendalian M. domestica umumnya menggunakan insektisida sintetis, namun menimbulkan resistensi dan berdampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian alternatif berupa pengendalian biologi menggunakan isolat jamur entomopatogen sebagai bioinsektisida. Penelitian ini diawali dengan isolasi jamur entomopatogen menggunakan metode moist chamber dengan larva M. domestica sebagai serangga pancingan. Jamur yang tumbuh pada larva dikultur dan dimurnikan pada media PDA lalu diidentifikasi. Identifikasi dilakukan melalui pengamatan makroskopis meliputi warna dan diameter koloni dan pengamatan mikroskopis meliputi struktur konidia, konidiofor, hifa, vesikula, fialid, dan sel kaki. Hasil isolasi dan identifikasi diperoleh lima jenis isolat yaitu Aspergillus sp. 1, Aspergillus sp. 2, Geotrichum sp., Penicillium sp., dan Aspergillus sp. 3.


Keywords


identifikasi, isolasi, jamur entomopatogen, M. domestica

Full Text:

PDF

References


Ardiansyah, W., & Mahajoeno, E. (2002). Toksisitas Ekstrak Daun Nimba (Azadirachta indica A. Juss) pada Anakan Siput Murbei (Pomacea canaliculata L.). BioSMART, 4(1), 29–34.

Astuti, E. P., & Pradani, F. Y. (2010). Pertumbuhan dan Reproduksi Lalat Musca domestica pada Berbagai Media Perkembangbiakan. Aspirator Journal of Vector-Borne Diseases, 2(1).

Effendy, T. A., Septiadi, R., Salim, A., & Mazid, A. (2011). Jamur entomopatogen asal tanah lebak di Sumatera Selatan dan potensinya sebagai agensia hayati walang sangit (Leptocorisa oratorius (F.)). Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 10(2), 154–161.

Hastutiek, P., & Fitri, L. E. (2013). Potensi Musca domesticaLinn. Sebagai Vektor Beberapa Penyakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 23(3), 125–136.

Hasyim, A. (2006). Evaluasi bahan carrier dalam pemanfaatan jamur entomopatogen, Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin untuk mengendalikan hama penggerek bonggol pisang, Cosmopolites sordidus Germar. Jurnal Hortikultura, 16(3).

Ihsan, I. M. (2016). Pengaruh Suhu Udara terhadap Perkembangan Pradewasa Lalat Rumah (Musca domestica). Jurnal Teknologi Lingkungan, 17(2), 100–107.

Ladja, F. T., Bulo, L. P. P. T. J., Santoso, T., & Nurhayati, E. (2015). Potensi Cendawan Entomopatogen Verticillium lecanii dan Beauveria bassiana dalam Mengendalikan Wereng Hijau dan Menekan Intensitas Penyakit Tungro.

Masyhuda, M., Hestiningsih, R., & Rahadian, R. (2017). Survei Kepadatan Lalat Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(4), 560–569.

Nadhifah, Y. M., Hastuti, U. S., & Syamsuri, I. (2016). Isolasi, Karakterisasi, Dan Identifikasi Mikoflora Dari Rizosfer Tanah Pertanian Tebu (Saccharum Officinarum L.) Sebagai Bahan Ajar Kingdom Fungi Untuk Siswa Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(10), 2023–2030.

Nunilahwati, H., Herlinda, S., Irsan, C., & Pujiastuti, Y. (2013). Eksplorasi, isolasi dan seleksi jamur entomopatogen Plutella xylostella (Lepidoptera: Yponomeutidae) pada pertanaman caisin (Brassica chinensis) di Sumatera Selatan. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 12(1), 1–11.

Prayogo, Y. (2012). Sebaran dan efikasi berbagai genus cendawan entomopatogen terhadap Riptortus linearis pada kedelai di Lampung dan Sumatra Selatan. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 6(1), 14–22.

Reddy, G. V., Antwi, F. B., Shrestha, G., & Kuriwada, T. (2016). Evaluation of toxicity of biorational insecticides against larvae of the alfalfa weevil. Toxicology Reports, 3, 473–480.

Rosmayuningsih, A., Rahardjo, B. T., & Rachmawati, R. (2014). Patogenisitas Jamur Metarhizium anisopliae terhadap Hama Kepinding Tanah (Stibaropus molginus)(Hemiptera: Cydnidae) dari Beberapa Formulasi. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan, 2(2), 28–37.

SOETOPO, D., & Indrayani, I. (2015). Jamur entomopatogen Beauveria bassiana: potensi dan prospeknya dalam pengendalian hama tungau. Perspektif, 8(2), 65–73.

Suprayogi, S., Marheni, M., & Oemry, S. (2014). Uji Efektifitas Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae terhadap Kepik Hijau (Nezara viridula L.)(Hemiptera; Pentatomidae) pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) di Rumah Kasa. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 3(1).

Yang, B., Qu, D., Zhang, X., Shen, J., Cui, S., Shi, Y., … Meng, J. (2010). Prevalence and characterization of Salmonella serovars in retail meats of marketplace in Shaanxi, China. International Journal of Food Microbiology, 141(1–2), 63–72.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/biosfer.v10i1.4083

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Biosfer: Jurnal Tadris Biologi