Manajemen Stres dalam Perspektif Tasawuf

Sugianto Sugianto

Abstract


Kemampuan menyesuaikan diri dan mengontrol emosi dalam menyikapi berbagai problema kehidupan menjadikan manusia rentan pada gangguan mental seperti stres, cemas dan gelisah. Kemajuan sains dan teknologi pada masyarakat modern dan munculnya pemahaman the death of god membuat manusia semakin jauh dari transedental keagamaan dan lingkungan sosial sehingga menggangap dirinya adalah real creator. Berlandaskan pada akal sebagai dewa penyelamat bagi dirinya menjadikan dirinya termasuk dalam kategori orang yang mengalami gangguan kesehatan mental (neurose dan pcychose).

Ajaran sufistik dalam memberikan solusi adalah dengan konsep takhalli, tahalli dan tajalli menjadi aspirin bagi jiwa manusia. Melalui dzikir dan wirid yang diberikan oleh seorang mursyid arif billah sehingga dzikir tersebut dapat memberi manfaat dan dapat menerangi batinnya, dari qolb yang ghoflah (kondisi hati yang lalai, yaitu tidak mengingat Alloh), intibah  (hati yang telah bangun dari tidurnya atau lalai), yahdoh (hati yang sadar), hudur (hati yang hadir, yaitu hadirnya hati ketika berdzikir), muroqobah (mengawasi, memperhatikan gerak gerik hati, yaitu hati yang sudah mampu memperhatikan siapa yang memperhatikannya), musyahadah(menyaksikan), muwajahah (bertemu), iman taqlid, iman ilmu, iman iyan, iman haq, iman hakekat dan pada puncaknya menjadi manusia sempurna atau insan kamil. Sehingga manusia dapat mengenal hakikat diri seorang hamba yang harus rela dan cinta pada ketentuan dari yang Maha Kuasa.

Full Text:

PDF

References


A. Rivai Siregar, Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neosufisme, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000).

Achmad Syarif Hidayat, Riyadhoh dan Mujahadah, https:dokumenpemudatqn.blogspot.com/2012/06/mengenal-riyadohriyadhah-dalam-tarekat.html, 06 April 2012

Fathullah Gulen, Kunci-Kunci Rahasia Sufi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2001).

Harun Nasution, Filsafat dan Mistisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989).

Hazri Adlany, et al, al-Qur’an Terjemah Indonesia (Jakarta: Sari Agung,2002)

Ibnu Athoilah, Syarah Al-Hikam, Haramain,

Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim, ter. Bahrun Abu Bakar, juz 21 (Bandung: SinarBaru Algesindo, 2004).

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Keajaiban Hati, ter. Fadhli Bahri (Jakarta: Pustaka Azzam,2002).

Imam syuyuti, Hasiyah so>wi> ‘ala> tafsi>r jala>lain, Haromain,

Ismail Nawawi, Risalah Pembersih Jiwa: Terapi Prilaku Lahir & Batin Dalam Perspektif Tasawuf (Surabaya: Karya Agung Surabaya, 2008)

Muslim bin Al-Hajjaj, Shahih Muslim, Juz 8 (Beirut: Dar Al-Kutub, 1995).

Nasaruddin Umar, Wirid dan Warid, http://mediaindonesia.com/read/detail/109598-dari-wirid-ke-warid, di akses tanggal 14 Agustus 2018 17.00 pm.

Nurcholis Madjid, Ensiklopedi Islam Untuk Pelajar, jld. 2 (Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 1998).

Rizal Ibrahim, Menghadirkan Hati (Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2003).

Said Abdul Azhim, Rahasia Kesucian Hati, ter. Ade Hidayat (Jakarta: Qultum Media, 2006), 1 Qultum Media, 2006).

Sukanto dan A. Dardiri Hasyim, Nafsiologi; Refleksi Analisis Tentang Diri dan Tingkah Laku Manusia, (Surabaya: Risalah Gusti, 1995).

Uwes al-Qorni, 60 penyakit hati, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999).




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/alidarah.v8i1.3086

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam



Creative Commons License
All publications by by al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.