Induksi Poliploid Planlet Pisang Kepok Batu Dengan Media Kultur Jaringan

Amaliya Sabana, Eti Ernawiati, Priyambodo Priyambodo, Rochmah Agustrina

Abstract


Colchicine is often used in plant breeding to induce mutations and produce polyploid plants with superior traits. Cytologically polylpoid plants have variations in shape, number of chromosomes and larger cell sizes. The use of colchicine in kepok batu bananas is expected to produce polyploid banana kepok batu plants. The purpose of this study was to determine the effect of colchicine compounds on mitotic abnormalities, changes in chromosome number, decreased mitotic index, and the number and length of roots in banana kepok batu plantlets formed on tissue culture media. The research was carried out at the Botanical Laboratory, Department of Biology, FMIPA Unila. This study compared cytology with the squash method between root tip cells of banana kepok batu plantlets after the addition of 0.1% colchicine with controls. Data were analyzed descriptively and displayed in the form of tables and bar charts. The results showed that administration of 0.1% colchicine resulted in mitotic abnormalities (mitotic abnormalities) and increased the number of chromosomes in the control 2n=3x or 33 and 0.1% colchicine treatment, namely 2n=3x+6 or 39. The mitotic index decreased, but averaged – the average number of roots was more and their size was longer than the control. From these results it can be concluded that the administration of 0.1% colchicine was able to induce polyploid cells in banana kepok batu plantlets.


Abstrak

Kolkisin sering digunakan dalam pemuliaan tanaman untuk menginduksi mutasi dan menghasilkan tanaman poliploid dengan sifat unggul. Secara sitologi tanaman polilpoid memiliki variasi bentuk, jumlah kromosom serta ukuran selnya lebih besar. Penggunaan kolkisin pada pisang kepok batu diharapkan dapat menghasilkan tanaman pisang kepok batu poliploid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senyawa kolkisin terhadap abnormalitas mitosis, perubahan jumlah kromosom, penurunan indeks mitosis, serta jumlah dan panjang akar pada planlet pisang kepok batu yang terbentuk pada media media kultur jaringan. Pelaksanaan penelitian di Laboratorium Botani Jurusan Biologi FMIPA Unila. Penelitian ini membandingkan sitologi dengan metode squash antara sel ujung akar planlet pisang kepok batu setelah penambahan kolkisin 0,1% dengan kontrol. Data dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel serta diagram batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kolkisin 0,1% memunculkan kelainan mitosis (abnormalitas mitosis) serta meningkatkan jumlah kromosom pada kontrol 2n=3x atau 33 dan perlakuan kolkisin 0,1% yaitu 2n=3x+6 atau 39. Indeks mitosisnya menurun, namun rata – rata jumlah akar lebih banyak dan ukurannya lebih panjang dibandingkan dengan kontrol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian kolkisin 0,1% mampu menginduksi sel – sel poliploid pada planlet pisang kepok batu.


Keywords


Colchicine; Chromosomes; Mitosis; Polyploid; Tissue Culture

Full Text:

PDF

References


Addink, W. (2002). Cholchicine. http://actahort.org/books/502-27.htm.16/01/2020.

Ajalin I, F. Kobza, and J. Dolezel. 2002. Ploidy Identification of Doubled Chromosome Number Plants in Viola x Wittrockiana Gams. M-1 Generation. Holtikultura Science (Prague) 29(1): 35-40.

Anggraeni, R. 2011. Pengaruh Ekstrak Umbi Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.) Terhadap Mitosis Sel Ujung Akar Kecambah Cabai Merah (Capsicum annum L.). Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung.

Chen, W.H., C.Y. Tang, dan Y.L Kao. 2009. Ploidy Doubling by in Vitro Culture of Excised Protocorms or Protocorm-like bodies in Phalaenopsis Species. Plant Cell, Tissue and Organ Culture 98: 229-238.

Darnaedi, D. 1991. Informasi Kromosom. Pelatihan Sitogenetika. PAU Ilmu Hayat, IPB. Bogor. 15 pp.

Ernawiati, E. (2008). Pengaruh Ekstrak Umbi Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.) Terhadap Pembelahan Sel Akar Umbi Bawang Bombay (Allium cepa L.). Penelitian Dosen Muda DIKTI. Jurnal Sains MIPA 14 (2) : 129-13.

Ernawiati, E., Wahyuningsih, S., Kanedi, M. (2008). Ploidy Level Based on The Chromosomal Counts of Banana Germplasm in Bandar Lampung, Indonesia. IOSR-JACS. 11 (2) Ver. II : 81-83.

Ernawiati, E., Nurhasanah, E., dan Kanedi, M. 2018. Ploidy Level Based on The Chromosomal Counts of Banana Germplasm in Bandar Lampung, Indonesia. IOSR-JAVS, 11 (2) Ver. 11: 81-83.

Fajrina, A., Idris, M., Mansyurdin dan Surya, N. W. 2012. Penggandaan Kromosom dan Pertumbuhan Somaklonal Andalas (Morus macroura Miq. Var macroura) somaclone with colchcine treatment. Jurnal Biologi Andalas 1 (1): 23-26.

Gunarso, W. 1998. Sitogenetika. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kuckuck, H., Kobobe, G., and Wenzel. 1991. Fundamentals of Plant Breeding. Springer Verlag. New York.

Megia, R. 2005. Musa sebagai Model Genom. Ulasan. Hayati. 12 (4) : 167-170.

Pandey, R., Shukla, R., and Datta, S. 1994. Chromosome effects of one fungicide (dithane M-45) and two insecticides (aldrex-30 and metacid-50). Cytologia. 59 : 419-422.

Pillay M, Ogudiwin E, Tenkuano A, dan Doezel J. 2006. Ploidy and genome composition of musa germplasm at The International Institute of Tropical Agriculture (IITA). African Journal of Biotechnology (13): 1224-1232.

Setyawan, A.D. dan Sutikno. 2000. Karyotype pada Kromosom Allium sativum L. (Bawang Putih) dan Pisum sativum L. (Kacang Kapri). Biosmart. 1 (1): 20-27.

Sivakumar, G. 2017. Upstream biomanufacturing of pharmaceutical colchicine. Critical Reviews in Biotechnology. Houston, USA.

Sulistianingsih, R. Suyanto, Z.A. dan Anggia, E. N. 2004. Peningkatan Kualitas Anggrek Dendrobium hibrida dengan pemberian kolkisin. Ilmu Pertanian,11(1): 13-21.

Suminah, S. dan A. D. Setyawan. 2002. Induksi poliploidi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan pemberian kolkisin. Biodiversitas 3 (1): 174 – 180.

Suryo, H. 1995. Sitogenetika. Yogyakarta: Gajah Mada Press. Hlm: 221-223.

Rajening, N.K. 1995. Efek antimitotik ekstrak rimpang kembang sungsang (Gloriosa superba L.) pada ujung akar bawang merah. http://Iptek.apjii.or.id/artikel/ttg. tanaman-obat/depkes-2/buku10.Pdf. Diakses 16/01/2020.

Retnoningsih, A., Megia, R.,and Hartana, A. 2010. Molecular Verification an Diversity Analysis of Indonesian BB, AAB, and ABB Banana Cultivars.Tree and Forestry Sciences and Biotechnology. 4 (1): 69-76.

Rugini, E. and Fedeli, E. 1990. Legumes and Oilseed (Olea europea L.) as an Oilseed Crop Bajaj YPS. Editor. Springer. New York.

Wahyuningtyas, W., A. Retnoningsih, dan Enni, S.R. 2009. Keanekaragaman Genetika Pisang Bergenom B Berdasarkan Penanda Mikrosatelit. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. PT. Bumi Aksara. Jakarta




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/organisms.v2i1.10243

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Organisms