UJIAN NASIONAL DAN PEMBUDAYAAN SISWA AKTIF BELAJAR (Refleksi Pasca Putusan Permendikbud No. 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN)

BAHARUDIN BAHARUDIN

Abstract


Pendidikan merupakan wahana pembentukan karakter bangsa (character building). Ini artinya, pembangunan bangsa bukan hanya memperhatikan acuan substantif konseptual saja, tetapi lebih pada attitude yang tercermin dalam perilaku warga negaranya dalam sehari-hari. Dikeluarkannya Permendikbud       No. 5 Tahun 2015, revisi dari Permendikbud No.144 Tahun 2014 tentang  Kriteria Kelulusan  Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Program Kesetaraan dan Ujian Nasional merupakan respon progresif pemerintah dalam menjawab polemik permasalahan seputar UN. Terlepas dari perkara UN sebagai ketetapan kelulusan siswa atau bukan, sudah suatu kewajiban bagi siswa untuk semangat dalam belajar. Sekolah tidak semestinya diorientasikan hanya untuk mendapatkan ijazah dan sekedar lulus, namun terpenting bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sebanyak-banyaknya yang sangat berguna bagi masa depannya nanti. Pembudayaan siswa aktif belajar dengan menempatkan siswa sebagai subjek/pelaku belajar harus menjadi habit dan kebutuhan bagi siswa. Premis ini memberikan pesan bahwa setiap guru harus merancang skenario pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat beraktivitas belajar sebanyak mungkin dan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna

Keywords


Pembudayaan; Permendikbud No. 5 Tahun 2015; siswa aktif belajar; UN

References


Alice Y. K dan David Kolb. 2009. Experiential Learning Theory: A Dynamic, Holistic Approach to Management Learning, Education and Development. Sage. London.

Darsono. 2002. Teori Pembelajaran. Erlangga. Jakarta.

DePorter, Bobbi. 2004. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa. Bandung.

Freire, Poul. 2000. Pendidikan kaum tertindas. Terj. Otomo Danarjaya, dkk. LP3ES. Jakarta. (Buku asli diterbitkan tahun 1972)

Gobai, Yosep. 2005. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar”.

Gultom, Syawal. Ujian Nasional sebagai Wahana Evaluasi Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa.

Gunawan, Adi W, , 2006. Genius Learning Strategi. Pustaka Utama. Jakarta.

Haryanto. 2001. Penciptaan Iklim Belajar Yang Kondusif di SD melalui Penataan Lingkungan Kelas. Dinamika Pendidikan: Majalah Ilmu Pendidikan FIP Universitas Negeri Yogyakarta. No. 2/Th. VIII, November. Yogyakarta.

Koentjaraningrat. 1996. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mustamaji dan Sugiarso. 2005. Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik: Penerapan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.

Nashir, Fuad. 2007. Ujian Nasional 2007: Antara Kuasa Negara dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Skripsi IAIN Sunan Ampel Surabaya. Surabaya.

Notodiputro dan Khairil Anwar. 2012. Ujian Nasional:Sarana untuk Membangun Karakter Bangsa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Prenada Media. Jakarta.

Setiadi, Hari . Dampak Ujian Nasional pada Karakter Bangsa.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Tilaar, H. A. R. 2006. Standarisasi Pendidikan Nasional: Suatu Tinjuan Kritis. Rineka Cipta. Jakarta.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/terampil.v2i1.1283

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Terampil : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar



________________________________________________________________________________________________________

Creative Commons License
Terampil is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 Unported Licensep-ISSN 2355-1925e-ISSN 2580-8915

_____________________________________________________________________________________________

 

       

 Indonesia One Search