Sekularisasi Dalam Pandangan Harvey Cox
DOI:
https://doi.org/10.24042/klm.v6i2.406Abstract
Sebagian besar kaum agamawan (ortodoks) memandang sekularisasi sebagai ancaman terhadap eksistensi agama. Namun sebaliknya, Harvey Cox memandang sekularisasi sebagai teologi perubahan sosial yang bertujuan mendobrak kebuntuan agama yang terbelenggu oleh ide “pemeliharaan” dan “kemapanan”. Tulisan ini membahas pandangan Harvey Cox tentang sekularisasi, konsepnya tentang Kota Sekuler (Secular City), dan Tuhan pada masyarakat sekuler. Cox melihat sekularisasi merupakan sebuah keniscayaan sejarah. Sekularisasi merupakan gerakan yang membebaskan manusia dari dogma yang membelenggu kebebasan manusia. Melalui simbol Kota Sekuler, Cox menghadirkan paradigma teologi yang lebih sesuai dengan keadaan masyarakat modern saat ini. Cox melihat bahwa Tuhan sebagaimana yang diajarkan oleh Kristiani –juga agama lain– bukanlah Tuhan yang sebenarnya. Tuhan tak lebih dari sebuah penamaan yang kehadirannya terkadang kosong dan ambigu. Semenjak penamaan dilekatkan dalam lingkungan sosio kultural tertentu, maka kata “Tuhan” tidak suci lagi. Apabila Tuhan dimaknai secara “ketat” dalam ruang tradisi yang berbeda-beda, maka akan terjadi benturan yang terkadang membutuhkan pengorbanan jiwa.References
Al-Attas, Syed Muhammad an-Naquib, Islam dan Sekularisme, Bandung: Penerbit Pustaka, 1981.
Amstrong, Karen, Sejarah Tuhan, terj, Bandung: Mizan, 2001.
Berger, Peter L., The Sacred Canopy: Elements of a Sociological Theory of Religion (New York: Doubleday & Company, 1969)
Cox, Harvey, ‘Why Christianity Must Be Secularized” in The Great Ideas Today 1967, Chicago: Encyclopaedia Britannica, Inc, 1967.
_________, The Secular City, New York: McaMillan Company, 1965.
Draper, John William, History of The Conflict Between Religion and Science, Princeton: Temple of Earth Publisshing, tt.
Esposito, Jhon L. (ed), Identitas Islam Pada Perubahan Sosial Politik, terj. A. Rahman Zainuddin, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
Furbach, Ludwig, The Essence of Christianity, penerjemah George Eliot, New York: Prometheus Books, 1989.
Grolier International, dalam Encyclopedia Americana, Vol. 24, 1980.
Hadden, Jeffrey K., & Shupe, Anson (eds.), Secularization and Fundamentalism Reconsidered: Religion and the Political Order (New York: Paragon House, 1989)
Hadiwijono, Harun, Teologi Reformatoris Abad ke-20, Jakarta: Gubug Mulia, 1993.
Hassan, Fuad, Pengantar Filsafat Barat, Jakarta: Dunia Pustaka, 1996
Lexicon Universal Encyclopedia, New York: Lexicon Publication, 1990.
Madjid, Nurcholish, Islam Kemodernan dan Ke-Indonesiaan, Bandung: Mizan, 1994.
Pardoyo, Sekularisasi Dalam Polemik, Jakarta: Pustaka Utama, 1993.
Parson, Talcott, Theories of Personality, Glencoe: The Free Press, 1961.
Robinson, James, The Late Heidegger and Theology, New York: Harper, 1963.
Siswomihardjo, Koento Wibisono, Ilmu Pengetahuan: Sebuah Sketsa Ilmu Mengenai Kelahiran dan Perkembangannya Sebagai Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu, Diktat Kuliah Filsafat Ilmu, Tidak diterbitkan.
Tibi, Bassam, The Crisis of Modern Islam, terj. Yudian W. Asmin, dkk, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994.