Membangun Relasi Agama dan Ilmu Pengetahuan
DOI:
https://doi.org/10.24042/klm.v7i2.465Abstract
Kehidupan dunia modern yang positvistik telah menempatkan ilmu pengetahuan atau sains pada posisi yang terpisah dari agama. Sehingga ilmu pengetahuan seringkali lepas sama sekali dari nilai-nilai etis religius. Artikel ini fokus pada upaya membangun relasi agama dengan ilmu pengetahuan. Kajian ini diawali dengan menyoroti bagaimana prinsip-prinsip dalam penyelidikan ilmiah dan agama, kemungkinan pertemuan keduanya, serta diakhiri dengan catatan kritis terhadap kekurangan masing-masing. Kendati sains mempunyai metodenya sendiri yang bersifat ilmiah, sebagaimana agama juga memiliki metodenya tersendiri untuk menyibak makna, namun keduanya tidak seharusnya saling menegasikan eksistensi masing-masing. Meskipun sains dan agama mempunyai wilayah yurisdiksinya masing-masing, namun keduanya dapat saling berbagi. Sains dan agama bisa menjadi mitra dalam menafsirkan alam semesta dengan pelbagai metodenya yang saling melengkapi. Dalam hubungan dialogis antara keduanya, agama bisa mendukung segala kegiatan ilmiah, sebaliknya sains bisa memperbaiki pemahaman religius demi kesejahteraan umat manusia. Sebagaimana dinyatakan Albert Einstein: ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta..References
Armstrong, Karen, A History of God, New York: Ballanline Bokks. 1993.
Baggini, Julian, Lima Tema Utama Filsafal. terj. Nur Zaen Hai, Jakarta: Teraju, 2004.
Barbour, Ian G., Juru Bicara Tuhan, terj. E.R. Muhammad, Bandung: Mizan, 2002.
_________, Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama, terj. Fransiskus Borgias, Bandung: Mizan, 2005.
Haught, John F. , Perjumpaan Sains dan Agama, terj. Fransiskus Borgias, Bandung: Mizan, 2004. Ik-Hens, K., Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta: Kanisius, 1999. al-Jabiri, Abed, Bunyah al-AqI al-Arabi, Beirut: al-Markaz al-Ṣaqafi al-Arabi, 1993.
_________, Talavin al-AqI al-Arabi, Beirut: Markaz| Dira>sat al-Wahdah al-Arabiyah, 1983.
_________, Tragedi inteleklual, tcrj. Aland Abdillah, Yogyakarta: Pustaka Alief, 2003.
Hidayat, Komaruddin, Tragedi Raja Midas, Jakarta: Paramadina, 1998.
Kartanegara, Mulyadhi, Integrasi Ilmu, Bandung: Arasy, 2005.
__________, Menembus Batas Waktu, Bandung: Mizan, 2002.
__________, Menyibak Tirai Kejahilan, Bandung: Mizan, 2003.
Kiniball, Charles, Kala Agama Jadi Bencana, terj. Nurhadi, Bandung: Mizan, 2003.
Leahy, Louis, Aliran-Aliran Besar Ateisme, Yogyakarta: Kanisius, 1985.
Leaman, Oliver, A Brief Introduction to Islamic Philosophy, Cambridge: Polity Press, 1999. Madjid, Nurcholish, Islam Doklrin dan Peradaban, Jakarta: Paramadina, 1995.
Lubis, Akhyar Yusuf, Paul Feyerabend, Jakarta: Teraju. 2003
Rakhmat, Jalaluddin, Islam dan Pluralisme, Jakarta: Serambi, 2006.
_________, Psikologi Agama, Bandung: Mizan, 2003.
Rolston III, Holmes, Science and Religion A Critical Survey, New York: Random House, 1987.
Runzo, Joseph, Global Philosophy of Religion, Oxford: Oneworld Publications, 2001.
Russell, Bertrand, History of Western Philosophy, London: Unwin Univcrsitv Books. 1955.
Smith, Huston, Forgotten Truth, Harper San Fransisco: Harper Collins Publishers. 1992.
_________, Why Religion Matters, Harper San Fransisco: Harper Collins Publishers, 2001.
Suseno, Franz Magnis, Menalar Tuhan, Yogyakarta: Kanisius, 2006.