Inklusivitas Pemikiran Keagamaan Abdurrahman Wahid
DOI:
https://doi.org/10.24042/klm.v10i2.9Abstract
Makalah ini akan membahas pemikiran-pemikiran inklusiv Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Diantaranya tentang kehidupan keberagamaan Gus Dur, Pribumisasi ajaran Islam dan Islam sebagai etika sosial. Sumber data penulisan ini dari tulisan-tulisan Abdurrahman Wahid sendiri seperti dalam bukunya yang berjudul : Islamku Islam Anda Islam Kita Agama Masyarakat Negara Demokrasi (2006), Islam Kosmopolitan, dan sumber lain yang terkait dengan pokok bahasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutic dan analisis data historis kritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan keberagamaan yang dicita-citakan Gus Dur adalah beragama yang damai, ramah. Masing-masing umat beragama meyakini kebenaran agama yang mereka anut. Sebab hanya dengan keberagamaan yang tulus terletak makna keberagamaan yang hakiki. Gus Dur juga menginginkan agar dalam memahami Islam dikaitkan dengan masalah-masalah di negeri ini. Atau dengan kata lain Islam perlu dipribumisasikan. Meskipun Islam berasal dari Arab yang tentu saja tidak bisa dipisahkan dengan tradisinya, tetapi ketika masuk ke Indonesia dan berdialog dengan budaya Nusantara, maka harus mengubah budaya yang ada. Intinya, bagaimana memasukkan budaya lokal ke dalam Islam.References
Ahmad ibn Hanbal, Musnad al-Imām Ahmad ibn Hanbal, Beirūt: Dār Ihyā’ al-Turāṡ al-‘Arabīy, 1414 H/1993 M.
Abdurrahman Wahid, “Salahkah Jika Dipribumisasikan?”, dalam Tuhan Tidak Perlu Dibela, Yogyakarta: LKiS, 1999.
________, “Nahdlatul Ulama dan Khittah 1926”, dalam M. Mansyur Amin dan Ismail S. Ahmad (ed.), Dialog Pemikiran Islam dan Realitas Empirik (Yogyakarta: Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia – LKPM NU, 1993
________, Islamku Islam Anda Islam Kita Agama masyarakat Negara Demokrasi, Jakarta: The Wahid Institute, 2006.
_______, Islam Kosmopolitan Nilai-Nilai Indonesia Tranformasi dan Kebudayaan, The Wahid Institute, 2007.
Djohan Effendi, “Kehidupan Umat Beragama dalam Cita-cita Gus Dur”, dalam Irwan Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta: LKiS, 2010.
M. Hanif Dhakiri, 41 Warisan Kebesaran Gus Dur, Yogyakarta: LKiS, 2010.
Mujamil Qomar, NU “Liberal”: dari Tradisionalisme Ahlussunah ke Universalisme Islam , Bandung: Mizan, 2002.
Rosidi, Pemikiran Dan Gerakan dakwah Multikultural K.H. Abdurrahman Wahid Di Indonesia, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2015.
Suhanda (ed.), Gus Dur Santri Par Excellence: Teladan Sang Guru Bangsa ,Jakarta: Kompas, 2010.
Shofiyullah, K.H. Wahid Hasyim: Sejarah Pemikiran dan Baktinya bagi Agama dan Bangsa (Jombang: Pondok Pesantren Tebuireng, 2011),
Jurnal:
Abdurrahman Wahid, “Islam dan Masyarakat Bangsa”, dalam Majalah Pesantren, No. 3, Vol. VI.
Hasil Wawancara :
Al-Zastrow, wawancara, 27 Mei 2013 di Bandar Lampung.
Ahmad Suaedy, wawancara, 23 Februari 2013, di Gus Dur Corner Perpustakaan Universitas Indonesia Depok.