Pemaknaan Waliy (Awliya’) Sebagai Pemimpin Dalam Pandangan Mufassir Klasik dan Modern
Abstract
AbstractThe study of the scriptures through interpretations is a way to provide solutions to stem conflicts in socio-political relations in a pluralistic society. By using a qualitative method with a library research approach, this research will examine the meaning of waliy or awliya' from classical and modern commentators. The commentator's view explains that the mention of waliy or awliya' is a term that indicates close friendship, help from enemies used in asylum asking for protection. Wali is closer to its use outside of political leadership, while its use in political space and regional power uses the term waalin. AbstrakKajian terhadap kitab suci melalui penafsiran-penafsiran adalah suatu jalan untuk memberikan solusi membendung pertikaian dalam hubungan social politik ditengah masyarakat yang majemuk. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research) penelitian ini akan mengkaji makna waliy atau awliya’ dari mufassir klasik dan modern. Pandangan mufassir menjelaskan bahwa penyebutan waliy atau awliya’ merupakan istilah yang menunjukkan persahabatan dekat, pertolongan dari musuh yang digunakan dalam persuakaan minta perlindungan. Wali lebih dekat penggunaannya diluar kepemimpinan politik, sedangkan penggunaan pada ruang politik dan kekuasaan wilayah memakai istilah waalin.Kata Kunci: Pemimpin; Penafsiran; Waliy-Awliya’.References
Daftar Pustaka
Al-Baqi. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Quran. Indonesia: Maktabah Dahlan, t.t.
Anis, Ibrahim dan dkk. Al-Mu’jam al-Wasith. Cet. 8, t.t.
Departemen Agama RI. “Al-Qur’an dan Terjemahannya,” t.t.
Hawwa, Sa’id. al-Asas fi at-Tafsir. Kairo: Darussalam, 2003.
Katsir, Ibnu. Tafsir al-Quran al-‘Azhim. Semarang: Maktabah Mathba’ah Toha Putra, t.t.
Khoiriyah, Syafa’atul. “Penafsiran Kata Auliya’Allah dalam Al-Qur’an (Tinjauan Tafsir Sufistik Menurut Syaikh Mutawalli Sya’rawi).” UIN Walisongo, 2021.
Ramli. “Mannheim Membaca Tafsir Quraish Shihab dan Bahtiar Nasir Tentang Auliya’ Surah Al-Maidah Ayat 51.” Refleksi: Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam, Vol. 18, no. 1 (Januari 2018).
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an; Memfungsikan Wahyu dalam Kehidupan. 2 ed. Vol. 1. Jakarta: Lentera Hati, 2011.
Thabari, Ibnu Jarir at-. Jami’ al-Bayan ‘an Takwil Ayil Quran. Disunting oleh Ahmad Abdur Raziq al-Bakri dan dkk. Kairo: Darussalam, 2005.
Thabathaba’i, M.H. al-Mizan Fi Tafsir al-Quran. Bairut: Muassasah al-A’lami lil Mathbu’ah, 2006.
Copyright (c) 2022 Septiawadi Septiawadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Share-Alike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.