PEMIMPIN NON MUSLIM DALAM PANDANGAN HAMKA (Kajian Tafsir al-Azhar)

Authors

  • Ahmad Muttaqin UIN Raden Intan Lampung

DOI:

https://doi.org/10.24042/al-dzikra.v11i1.1815

Abstract

Dalam konsep (manhaj) Islam, pemimpin merupakan hal yang final dan fundamental. Ia menempati posisi tertinggi dalam bangunan masyarakat Islam. Dalam kehidupan berjamaah, pemimpin ibarat kepala dari seluruh anggota tubuhnya. Ia memiliki peranan strategis dalam pengaturan pola (Minhaj) dan gerakan (harakah). Kecakapannya dalam memimpin akan mengarahkan umatnya kepada tujuan yang ingin dicapai, yaitu kejayaan dan kesejahteraan umat dengan iringan Ridho Allah

References

Daftar Pustaka

Ako S, Buya Hamka sebagai Ulama, satreawandan Ayah, Dalam kenang-kenangan 70 tahun Buya Hamka, Pustaka Panjimas, 1983

Fachri Ali, Hamka dan Masyarakat Indonesia, dalam kenang-kenangan 70 tahun Buya Hamka, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1983

Hamka, Tafsir al-Azhar, Panji Masyarakat, Jakarta, Juz III, 1982

…………..,Tassawuf Modern, Pustaka Panjimas, Jakarta. Tanpa Tahun

………….., Kenang-kenangan Hidup, Jakarta, Bulan Bintang, 1974

Rusydi Hamka, Pribadi daqn martabat Buya Prof DR.Hamka, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1981

*Ahmad Muttaqin, M.Ag. adalah dosen tetap Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung. Alumni Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Saat ini sedang melanjutkan pada Perguruan Tinggi yang sama.

Downloads

Published

28-09-2017

Issue

Section

Articles