MENYINGKAP TUHAN DALAM RUANG ‘LOCAL WISDOM’: Upaya Merumuskan Filsafat Ketuhanan Kontemporer

Mohamad Anas

Abstract


Diskursus tentang Tuhan semestinya harus dilihat dalam sejarah peradaban manusia secara utuh, tidak parsial dan sepotong-potong, dan tidak juga hanya dalam perspektif Barat atau Timur saja. Sebuah peradaban yang mempersempit ruang gerak penalaran yang bersifat instrumental akan menalar Tuhan dengan cara yang sama. Implikasinya, terjadi nihilisme, absurditas, dan bahkan ateisme atas keberadaan Tuhan. Artikel ini membahas tentang konsep ketuhanan dalam ruang lokal wisdom dengan pendekatan filosofis. Dalam pemahaman ‘local wisdom’, menalar Tuhan bukan hanya sekedar menalar an sich dengan membiarkan rasio berjalan sendirian. Ia harus dibarengi dengan potensi-potensi lain seperti rasa, zauq, emosi dan seterusnya, sehingga dalam proses penalarannya berjalan dengan seimbang. Hal ini sebagaimana yang nampak dalam ajaran ketuhanan masyarakat Jawa yang bisa dikategorikan sebagai monoteistik kultural. Penalaran terhadap Tuhan hanya mungkin dan bisa dilakukan jika dalam proses penalaran tersebut manusia melibatkan segala potensi, ruang rasio, ruang zauq, ruang emosi, secara berkelindan dan terkait, serta menyadari lokalitas dan historisitas keberadaan manusia itu sendiri.

Full Text:

PDF

References


Armstrong, Karen, Sejarah Tuhan: 400 Tahun Pengembaraan Manusia Menuju Tuhan, terj. M. Sadat Ismail, Jakarta : Nizam Press, 2001.

Baker, Anton, Ontologi Metafisika Umum: Filsafat Pengada dan Dasar-dasar kenyataan, Yogyakarta : Kanisius, 1992.

Bertens, K., Filsafat Ketuhanan, Jakarta : Driyarkara, 1981.

Fakhri, Madjid, Sejarah Filsafat Islam, terj. Mulyadi Kartanegara, Bandung : Pustaka Jaya, 1986.

Griffin, David Ray, Tuhan dan Agama dalam Dunia Postmodern, terj. A. Gunawan Admiranto, Yogyakarta : Kanisius, 2005.

Huijbers, Theo, Manusia Mencari Allah: Suatu Filsafat Ketuhanan, Yogyakarta : Kanisius, 1982.

Kartanegara, Mulyadi, Nalar Religius, Tuhan, Alam dan Manusia, Bandung : Mizan, 2005.

Leahy, Louis, Filsafat Ketuhanan Kontemporer, Yogyakarta : Kanisius, 1994.

Niznik, Jozef dan Sanders (ed.), John T., Jurgen Habermas: Memperdebatkan Status Filsafat Kontemporer: Habermas, Rorty dan Kolakonsky, ter. Elly al-Fajri, Yogyakarta : Qalam, 2002.

Pranarka, A. M. W., Imenensi dan Transendensi di Dalam Alam Pikiran Jawa (II) dan (III), Mawas Diri, 1985.

Sastrapratedja, M., (ed.), Manusia Multi Dimensional; Sebuah Renungan Filsafat, Jakarta : Gramedia, 1983.

Suseno, Franz Magnis, Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa, Jakarta : Gramedia, 1985.

_____, Menalar Tuhan, Yogyakarta : Kanisius, 2005.

Syukur, Amin, Menggugat Tasawuf, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002.

Wibisono, Koento, Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positivisme August Comte, Yogyakarta : UGM Press, 1983.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/klm.v6i2.412

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 KALAM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

KALAM [ISSN: 0853-9510, e-ISSN: 2540-7759] published by Faculty of Ushuluddin and Religious Study Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia in collaboration with Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam (Islamic Theology and Philosophy Association).

Office: Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Letkol H. Endro Suratmin Street, Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, Postal code 34513. Website: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/kalam, Email: kalam@radenintan.ac.id.

Creative Commons License This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.