Pengembangan STEM-A (Science, Technology, Engineering, Mathematic and Animation) Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Fisika

Indri Sari Utami, Rahmat Firman Septiyanto, Firmanul Catur Wibowo, Anang Suryana

Abstract


Pembelajaran fisika yang terjadi di lapangan masih minim inovasi. Pembelajaran cenderung berpusat pada pendidik. Pendidik hanya mentransfer pengetahuannya saja tanpa memikirkan apakah peserta didik sudah memahami konsep yang disampaikan atau belum. Rata-rata capaian hasil pemahaman konsep Fisika masih rendah. Teknologi yang berkembang pesat saat ini masih jarang dimanfaatkan oleh para pendidik. Padahal ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan berkesan. Dengan mengaitkan kearifan lokal yang ada di daerah peserta didik, dapat membuat peserta didik lebih mengenal kekayaan alam di daerahnya dan dapat diperkenalkan baik skala nasional maupun intrnasional. Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut, maka perlu adanya integrasi anatara model, evaluasi dan media pembelajaran STEM-A (Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) berbasis kearifan lokal. Metode Penelitian yang dilakukan adalah Kuasi Eksperimen dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep mahasiswa setelah diterapkan pembelajaran STEM-A (Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) berbasis kearifan lokal. Dengan kategori sedang pada gain dinormalisasinya. Dari pembelajaran ini mahasiswa menjadi mengetahui kearifan lokal batu kuwung dan cara memanfaatkannya. Hasil penelitian akan terus dikembangkan pada mata kuliah-mata kuliah lain di jurusan Pendidikan Fisika Universitas Sultan Ageng tirtayasa.

Development of STEM-A (Science, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) Based on Local Values in Physics Learning

Learning physics is still traditional in reality. It tends to be centered on Teachers. They only transfer knowledge without knowing the learners already understand the concept yet or not. The average achievement understanding of physics concept results is still low. Rapidly evolving technology is still rarely used by teachers. Though this could be one of the alternatives to make learning more interesting and memorable. Connecting the local knowledge in the area of learners can make students more familiar with the natural resources in the region and can be introduced to the outside world. Given these problems, the need for integration between models, evaluation and learning media STEM-A (Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) based on local wisdom. The methods used were a Quasi-Experiment with the design of the study "One Group Pretest-Posttest Design." Observations indicate an increased understanding of the student concept after learning applied STEM-A (Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) based on local wisdom with medium category in gain normalization. By learning this concept, students could be aware of local wisdom "Batu Kuwung" and understand how to get advantage from it. The results of the study will continue to be developed in the courses in the Department of Physical Education University of Sultan Ageng Tirtayasa.


Keywords


kearifan lokal; pemahaman konsep; STEM-A

Full Text:

PDF

References


Alviah, N. (2015, Desember). Memotret Kearifan Lokal Budaya Banten, Obyek Wisata Batu Kuwung. Diambil dari http://nralviah.blogspot.co.id/2015/12/kearifan-lokal-budaya-banten-obyek.html.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Kelley, Todd R. dkk. (2016). A conceptual framework for integrated STEM education. International Journal of STEM Education. 1 - 11. doi: 0.1186/s40594-016-0046-z

Panggabean, L. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung: FPMIPA IKIP.

Saregar, A. (2016). Pembelajaran Pengantar Fisika Kuantum dengan Memanfaatkan Media PhET Simulation dan LKM Melalui Pendekatan Saintifik: Dampak Pada Minat dan Penguasaan Konsep Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1), 53-60.

Saregar, A., Sunarno, W., & Cari, C. (2013). Pembelajaran Fisika Kontekstual Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Diskusi Menggunakan Multimedia Interaktif Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Dan Kemampuan Verbal Siswa. Inkuiri, 2(02).

Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2007). Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Utami, Indri Sari et al. (2010). Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja yang Diperkaya Simulasi Virtual yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle 5E dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi dan Peningkatan Pemahaman Konsep. Tesis pada SPS Pascasarjana UPI Bandung.

Morales, M. P. E. (2015). Influence of culture and language sensitive physics on science attitude enhancement. Cultural Studies of Science Education, 10(4), 951-984.

Vahedi, S., & Yari, M. (2014). Role of Cognitive and Emotional Factors on Educational Achievement among High School Students in Physics. European Online Journal of Natural and Social Sciences, 3(3), 572.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/jipfalbiruni.v6i1.1581

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

Jurnal ilmiah pendidikan fisika Al-Biruni is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.