PERJANJIAN WARALABA MENURUT HUKUM ISLAM

Linda Firdawaty

Abstract


Abstak: Perjanjian waralaba merupakan pengembangan dari bentuk kerjasama (syirkah), di mana antara franchisor dan franchisee terbentuk hubungan kerja sama untuk waktu tertentu (sesuai dengan perjanjian) untuk memperoleh keuntungan bersama. Bisnis waralaba membuka banyak peluang usaha bagi masyarakat                                              dan           dapat   meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena memberikan fasilitas kenyamanan, kebersihan dan harga yang bersaing serta produk yang berkualitas. Dalam bisnis waralaba diterapkan keterbukaan, kejujuran dan kehati-hatian. Perjanjian waralaba dapat dibenarkan menurut hukum Islam sepanjang memenuhi rukun dan syarat perjanjian, terpenuhi pula prinsip-prinsip      bermuamalah. Meskipun kehadirannya      membawa dampak terhadap usaha kecil yang ada disekitarnya, namun persaingan yang tercipta adalah persaingan yang sehat. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu lebih konsisten dalam memberikan izin pendirian minimarket di sekitar pasar tradisional agar kepentingan usaha kecil dapat terlindungi.

 

Kata Kunci : Waralaba, Hukum Islam


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.24042/asas.v3i1.1652

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2011 ASAS



 

ASAS : Jurnal Hukum Ekonomi Syariah [The ASAS Journal of Sharia Economic Law] is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Copyright © Sharia Economic Law Department, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. e-ISSN 2722-86XX