MEDIA KREATIF WALISONGO DALAM MENYEMAI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI JAWA

Failasuf Fadli

Abstract


Tujuan Penelitian ini adalah menemukan rumusan teoritik mengenai media kreatif melalui kajian karya-karya kreatif Walisongo yang berupa media seni budaya tradisional wayang, dokumen hasil karya budaya dalam bidang arsitektur dan dokumen sejarah Walisongo dalam kontek toleransi. tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menemukan model penanaman toleransi Walisongo terhadap masyarakat di Jawa. Mengingat di Pulau Jawa khususnya dan di Indonesia pada umumnya, corak masyarakatnya yang majemuk, baik dari sisi bahasa, budaya, agama, dll. Sehingga rawan terjadi konflik yang terjadi pada masyarakat beragama,  karena adanya kesalahpahaman atau kurangnya kesadaran beragama sehingga menyebabkan banyak terjadi konflik antar umat beragama. Penelitian ini menggunakan metode analisis kritis terhadap naskah naskah dan objek kajian tentang karya Walisongo. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa pada zaman Walisongo dengan media wayang dan masjid dapat hidup rukun antara satu suku dengan yang lainnya, dapat hidup damai antara satu gama dengan agama lainnya, saling menghormati dan tidak membuat sakit hati kepada sesama makhluk Tuhan.


Keywords


Media, Kreatif, Toleransi, Walisongo

Full Text:

PDF

References


A Mas’adi, Ghufron. (1999). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Alamsyah, Suwardi. (2010). Nilai Budaya Arsitektur Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon Provinsi Jawa Baat. Jurnal Pantjala Vol. 2. No. 2.

Al-Sam, Rizal Firdaus. (2000). Wayang sebagai media dakwah. Yogyakarta: Gama Media

Ambary, Hasan Mu’arif. (1998). Menemukan Peradaban Jejak Arkheologis & Historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Amir, Hazim. (1991). Nilai-Nilai etis dalam wayang. Jakarta:CV. Mulia Sari

Bastomi, Suwaji. (1996). Gemar Wayang. Semarang: IKIP Semarang Press.

Bleicher, Josef. (1980). Contemporary Hermeneutic as Method, Philosophy and Critique. London: Routledge.

Daliman, A. (2012). Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Damanik, Nurliana. (2019). Toleransi Dalam Islam. Jurnal Shahih:Jurnal Ilmu Kewahyuan. Vol. 2 No. 1.

Fatkhan, Muh. (2003). Dakwah Budaya Walisongo: Aplikasi Metode Dakwah Walisongo di Era Multikultural, Jurnal Aplikasia, Vol. IV, No. 2.

Haryono, S. (1998). Pratiwimba Adhiluhung, Sejarah dan perkembangan Wayang. Yogyakarta: Djambatan.

Kaelan. (2010). Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma.

Kayam, Umar. (2001). Kelir Tanpa Batas. Yogyakarta: UGM.

Khotimah. (2013). Toleransi Beragama. Jurnal Ushuluddin Vol. XX No.2

Laksmi, Bintang Widya. (2017). Masjid Agung Banten: Perpaduan Tiga Budaya dalam satu Arsitektur. Prosiding Seminar Heritage Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (ILPBI).

Magnis-Suseno, Frans. (1996). Etika Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Marina. (2008). Wayang Kulit sebagai media penyebaran agama Islam. Surakarta: UNS.

Miksic, John. (2002). Arsitektur Periode Awal Islam” dalam Indonesian Heritage Volume Arsitektur. Jakarta: Grolier.

Muhaemin, E., & Sanusi, I. ((2019). Intoleransi Keagamaan dalam Framing Surat Kabar Kompas. Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi. Vol 3 No. 1.

Nasution. (1988). Metode Penulisan Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Notosusanto, Nugroho. (1978). Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta: Yayasan Idayu.

PaEni, Muklis. (2009). Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Palgunadi, Bram. (1978). Tinjauan Tentang Wayang Kulit. Bandung:Bulletin PSTK-ITB

Poespowardojo, Soerjanto. (1993). Strategi Kebudayaan (Suatu pendekatan Filosofis). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Qodir, Zuly. (2016). Kaum Muda, Intoleransi, dan Radikalisme Agama. Jurnal Studi Pemuda. Vol. 5 no. 1.

Saefullah, Asep. (2004). Islamisasi di Indonesia, Telaah Seputar Masuknya Islam. Jurnal: Lektur Keagamaan. Depag RI Vol 2 No.1.

Saepudin, Didin. (2006). Proses Islamisasi Penduduk Indonesia dalam Perspektif Sejarah. Jurnal Mimbar Agama dan Budaya: UIN Jakarta Vol.23 No. 3.

Salam, Solochin. (1997). Sekitar Walisanga. Jakarta:Menara Kudus

Sidik, Suyanto. (2012). Membaca Kearifan Lokal dan Islam Jawa.

Sujamto. (1992). Wayang dan Budaya Jawa. Semarang: Effhar dan Dahara Prize

Suparjo. (2008). Islam dan budaya: Strategi Kultural Walisongo dalam Membangun Masyarakat Muslim Indonesia. Jurnal Komunika Vol.2 No.2.

Supatmo. (2017). Perwujudan Estetis Seni Ornamen Masjid Peninggalan Walisanga di Jawa Tengah. Jurnal Imajinasi Vol XI No. 2

Susanti-Sahar, B. M. (1999). Dimensi Renovasi Mesjid Menara Kudus Tahun 1919– 1978: Kajian Aspek Historis. Yogyakarta

Syafi’i dan Sabil Huda, (1987). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Bandung: Armico.

Yatim, Badri. (2008). Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyyah II. Jakarta:PT Raja Gravindo Persada.

Zed, Mestika. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/atjpi.v10i2.5062

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Creative Commons License
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International LicenseCopyright © UIN Raden Intan LampungAll rights reserved.