MEMBANGUN BUDAYA MEMBACA PADA ANAK MELALUI PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH

SYAIFUR ROHMAN

Abstract


Setiap anak dilahirkan untuk menjadi jenius, namun setelah mereka masuk sekolah hanya sebagian kecil dari mereka yang mendapatkan predikat jenius. Hal ini disebabkan modal utama dalam pembelajaran di negara ini adalah anak harus mampu membaca, menulis dan berhitung, padahal perkembangan tiga hal ini antara satu anak dengan yang lain berbeda-beda. Ada anak yang tumbuh dengan cepat kemampuan berbahasa serta minat membacanya ada pula yang lambat. Semua itu dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari keluarga, sekolah hingga masyarakat. Indonesia masih mempunyai tugas besar dalam dunia pendidikan terutama untuk mendongkrak minat baca masyarakat untuk itu pemerintah dalam hal ini adalah menteri pendidikan mengambil langkah nyata untuk memperkuat pendidikan karakter melalui kegiatan literasi sekolah. Kebijakan ini merupakan wujud nyata langkah pemerintah yang menyadari bahwasannya membaca adalah kunci untuk membentuk karakter yang baik, semakin banyak membaca maka semakin luas cara pandang seseorang begitu pula sebaliknya. Pemerintah melalui GLS atau Gerakan Literasi Sekolah mewajibkan setiap anak untuk membaca 15 menit di awal setiap kegiatan pembelajaran, kegiatan ini diharapkan menjadi kebiasaan lalu membudaya dalam diri setiap anak.

Dalam pembelajaran abad 21 setiap anak diharapkan mempunyai pemikiran yang kritis, kreatif, inovatif dalam proses pembelajaran yang kooperatif dan kolaboratif. Untuk itu sudah menjadi tugas setiap guru untuk mengarahkan dan membimbing mereka. Namun sayangnya banyak anak ketika masuk di sekolah dasar yang belum memiliki kemampuan membaca padahal mereka sudah diharapkan mampu memahami bacaan. Pertanyaannya, bagaimana mungkin mereka mampu memahami ketika membaca saja mereka belum mampu?. Maka disini akan kami paparkan teori serta implementasi teori tentang menumbuhkan minat baca pada anak serta kendala-kendala yang sering dihadapi dalam pembelajaran bahasa pada anak.

 

Keyword : minat baca anak, GLS (Gerakan Literasi Sekolah)

 


References


Al-Bukhari Al-Imam Abu ‘Abdillah bin Ismail bin l-Mughirah bin Bardizbah. Shahih al-Bukhary, Juz. III. Baerut: Dar Fikr.

Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Permainan Membaca dan Menulis di Taman Kanak-Kanak. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Dewantara, Ki Hadjar. 1977. Pendidikan. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Yogyakarta.

Gardner, Howard. 1983. Frames Of Mind : The Theory Of Multiple Intelegences. New York Basic Book. New York.

Mengenal Lebih Dekat UU No.23/2002. 2004. tentang Perlindungan Anak. Komnas PA. Jakarta.

Permendibud No.23 tahun 2015 tentang PPK

Piaget, Jean. terj. Paul Suparno. 2001. Teori Perkembangan Kognitif. Kanisius. Yogyakarta.

Tadjab. 1994. Ilmu Jiwa Pendidikan, Cet. I. Karya Abditama. Surabaya.

Taufani, G.K. 2008. Menginstal Minat Baca Peserta Didik. PT.Globalindo Universal Multikreasi. Bandung.

Teguh, Mulyo. Gerakan Literasi Sekolah Dasar pdf

Undang-Undang No. 23 Tahun 2002. 2007. Tentang Perlindungan Anak. Citra Umbara. Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/terampil.v4i1.2118

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Terampil : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar



________________________________________________________________________________________________________

Creative Commons License
Terampil is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 Unported Licensep-ISSN 2355-1925e-ISSN 2580-8915

_____________________________________________________________________________________________

 

       

 Indonesia One Search