The Contributions of Nawawi al-Bantani In the Development of National Law of Indonesia

Ahmad Sanusi

Abstract


This study examines the thoughts of Sheikh Nawawi al-Bantani, a great Banten scholar who lived in 1813-1897 AD. The aim is to find out about his thoughts on several legal issues, especially those related to family law. This study is fully literary using the content analysis method as an analytical tool. This study concluded that Sheikh Nawawi al-Bantani tended to follow the Shafi’i school. This can be seen from his thoughts when discussing family law issues, ranging from marriage contracts, marriage conditions, guardians and witnesses, to divorce problems and its legal consequences. When discussing the position and role of a husband in a household, al-Bantani stressed that a husband is a leader in his household. He is obliged to fulfill all the needs of his wife and children, especially those related to food, clothing, residence, education and other needs. Al-Bantani’s thoughts were subsequently adopted into positive law in Indonesia, especially in Law No. 1/1974 concerning marriage and Compilation of Islamic Law (KHI), which become his biggest contribution in the development of National Law.


Keywords


Syekh Nawawi, al-Bantani, fiqh munâkahât, Islamic law, Indonesia

Full Text:

PDF

References


A’dlom, Syamsul. ‘Kiprah KH.Hasyim Asy’ari dalam Mengembangkan Pendidikan Agama Islam’, Jurnal Pusaka, 2 (2014).

Ahmad, Haidlor Ali. ‘Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Pondok Pesantren’, Penamas (Jurnal Penelitian Agama dan Kemasyarakatan), 2000, 51–61.

______________. Kesetaraan Gender, and Pemberdayaan Perempuan di Pondok, ‘Alhadar, Ivan, Pesantren Between Tradition and Industrial-Urban Challenge in Manfred Oepen and Wolfgang Karcher (Eds.), The Impact of Pesantren in Education and Community Development in Indonesia, Friedrich Naumann Stiftung: Indonesian Society for Pesantren and Community Development P3M): Technical Unversity Berlin, Jakarta, 1998, 99-109.’, Jurnal Perempuan, 1999, 7–18.

Al Rahman, Abd. ‘Nawawi al-Bantani: an Intellectual Master of The Pesantren Tradition’, Studia Islamika, 3 (1996).

Amin, Samsul Munir. Sayyid Ulama Hijaz: Biografi Syaikh Nawawi al-Bantani. Pustaka Pesantren, 2009.

_______________. ‘Syaikh Nawawi Al-Bantani Tokoh Intelektual Pesantren’, Manarul Qur’an, 13 (2017), 138–150.

As’ad, Mahrus. ‘Pembaruan Pendidikan Islam K.H. Hasyim Asy’ari’, TSAQAFAH, 8 (2012), 105–34 .

Bisri, Mustofa. ‘Ini ‘Uqûd al-Lujjayn Baru: Ini Baru ‘Uqûd al-Lujjayn’, in Sinta Nuriyah A. Wahid et al,

Wajah Baru Relasi Suami Istri: Telaah Kitab ‘Uqûd Al-Lujjayn. Yogyakarta: LKIS, 2001.

Burhanuddin, Hamam. ‘Pendidikan Berperspektif Gender di Pesantren’, Al-Murabbi: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, 2 (2015), 111–132.

Burhanuddin, Mamat Slamet. ‘KH Nawawi Banten (w. 1314/1897) Akar Tradisi Keintelektualan NU’, MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 34 (2010).

Brockelmann, Carl. ‘Al-Nawawi’, The Encyclopaedia of Islam. Leiden: Brill Archive, 1954.

Chaer, Moh Toriqul. ‘Pesantren dan Pendidikan Gender’, Journal Islam Indonesia, 6 (2016), 104–104.

Chaidar. Sejarah Pujangga Islam Syaikh Nawawi, ‘al-Bantani Indonesia’, Jakarta: CV Sarana Mulia, 1978.

Darban, A. Adaby. ‘Ulama Jawa dalam Perspektif Sejarah’, Jurnal Humaniora, 16 (2010), 27–34.

Fabriar, Silvia Riskha. ‘Potret Perempuan dalam Film Perempuan Berkalung Sorban’, Sawwa: Jurnal Studi Gender, 9 (2013), 27–44.

Fatah, Ahmad. ‘Mendambakan Paradigma Kesetaraan dalam Pernikahan (Telaah Kritis Terhadap Kitab Uqud al-Lujjain)’, Jurnal Penelitian, 8 (2014)

Hamid, Abdul Hamid Abdul. ‘Memetakan Aktor Politik Lokal Banten Pasca Orde Baru: Studi Kasus Kiai dan Jawara di Banten’, POLITIKA: Jurnal Ilmu Politik, 1 (2013), 32–45.

Hidayatulloh, Muhammad Ridwan, Aceng Kosasih, and Fahrudin Fahrudin. ‘Konsep Tasawuf Syaikh Nawawi al-Bantani dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Agama Islam di Persekolahan’, Tarbawy: Indonesian Journal of Islamic Education,2 (2015), 1–15.

Hodgson, Marshall GS. The Venture of Islam: Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia. Jakarta: Paramadina, 2012.

Hudaeri, Mohamad. ‘Tasbih dan Golok: Studi Tentang Kharisma Kyai & Jawara di Banten’, Istiqro, 2 (2003), 57–87.

Hurgronje, Snouck. Mekka in the Latter Part of the 19th Century: Daily Life, Customs and Learning. The Moslims of the East-Indian Archipelago. Leidein: BRILL, 2006.

Ichwan, Moch Nur. ‘The Local Politics of Orthodoxy: The Majelis Ulama Indonesia in the Post-New Order Banten’, Journal of Indonesian Islam, 6 (2012), 166–194.

El Saha, Ishom. Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Cakrawala Pemikiran di Era Pertumbuhan Pesantren. Yogyakarta: Diva Pustaka, 2003.

Kartodirdjo, Sartono. ‘Le Leadership Dans La Révolte Des Paysans de Banten, 1888’, Archipel, 50 (1995), 123–130.

Khuluq, Lathiful. ‘K.H. Hasyim Asy’ari’s Contribution to Indonesian Independence’, Studia Islamika, 5 (1998)

sdi.v5i1.760>.

Lombard, Denys. ‘Zamakhsyari Dhofier. Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai’, Archipel, 28 (1984), 220–220.

Lubis, Nina Herlina. Banten dalam Pergumulan Sejarah: Sultan, Ulama, Jawara. Jakarta: LP3ES, 2004.

Lathiful Khuluk. Fajar Kebangunan Ulama: Biografi KH. Hasyim Asy’ari. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2000.

Mahmudi, Zaenul. ‘Fikih di Pesantren Salaf (Strategi Pengembangan Fikih Salaf di Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo Kediri)’, El-QUDWAH, 2012.

Mardhiyyah, Ainaul. ‘Konstruksi Seksualitas Perempuan dalam Literatur Pesantren Klasik: (Studi Terhadap Kitab Uqud al-Lujjayn Karya Nawawi al-Bantani), Palastren Jurnal Studi Gender, 6 (2016), 57–88 .

Mas’ud, Abdurrachman. Dari Haramain ke Nusantara: Jejak Intelektual Arsitek Pesantren. Jakarta: Kencana, 2006.

Muhammad, Husein. ‘Fiqh Perempuan’, Refleksi Kiai Atas Wacana Agama dan Jender. Yogyakarta: LKiS Kerjasama dengan Rahima dan Ford Foundation, 2001.

_______________. ‘Kajian Atas Kitab Uqud al-Lujain’, Tashwirul Afkar, 1999, 94–100

Muslim, Asep, Lala M. Kolopaking, Arya H. Dharmawan, and Endriatmo Soetarto. ‘Dinamika Peran Sosial Politik Ulama dan Jawara di Pandeglang Banten’, MIMBAR, Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 31 (2015), 461–474.

Nawawi. Uqudul Jain. Bandung: Al-Maarif, n.d.

______. al-Tafsir al-Munir Maroh Labid Tafsir al-Nawawi. Bayrut: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, n.d.

______. Nihâyat al-Zain Fi Irsyâd al-Mubtadiîn. N.p. Dar Ihya al-Kutub al-Arabiya, n.d.

Pransiska, Toni, ‘Pendidikan Islam Transformatif Syeikh Nawawi al-Bantani: Upaya Mewujudkan Generasi Religius-Saintifik’, Jurnal Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, 18 (2018), 172–188.

Rodiana, Yuyun. Nawawi al-Bantani: Riwayat Hidup dan Sumbanganya Terhadap Islam. Jakarta: Skripsi S1, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1990.

Srimulyani, Eka. ‘Muslim Women and Education in Indonesia: The Pondok Pesantren Experience’, Asia Pacific Journal of Education, 27 (2007), 85–99.

Steenbrink, Karel A. Beberapa Aspek tentang Islam di Indonesia Abad ke-19. Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Sulaiman, Sukhairu. ‘al-Qira’at al-Mutawatirah dan Kesannya Terhadap Pentafsiran Al-Qur’an: Kajian Terhadap Kitab Marah Labid Li Kashf Ma’na al-Qur’an al-Majid Karangan Nawawi al-Bantani Tumpuan Terhadap Surah Al-Baqarah (unpublished masters, University of Malaya, 2013) .

Suwarjin. ‘Kitab Syarah dan Tradisi Intelektual Pesantren’, Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan, 4 (2018)

Wahid, Abdurrahman, and Sinta Nuriyah. Wajah Baru Relasi Suami Isteri: Telaah Kitab ‘Uqud al-Lujjayn . Yogyakarta: LKiS, 2001.




DOI: http://dx.doi.org/10.24042/adalah.v15i2.3388

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 AL-'ADALAH

Creative Commons License

Al-'Adalah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.